Kasus 1: Akses terhadap Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Soal:
Sebuah desa terpencil di Indonesia memiliki tingkat kematian ibu yang tinggi saat persalinan. Banyak wanita di desa ini yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang memadai karena jarak yang jauh ke fasilitas kesehatan dan keterbatasan tenaga medis.
Pertanyaan:
- Identifikasi dan jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya akses pelayanan kesehatan reproduksi di desa tersebut.
- Apa saja intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi di desa tersebut?
-
Bagaimana cara mengatasi masalah ini?
Kasus 2: Pengaruh Budaya terhadap Kesehatan Reproduksi
Soal:
Di sebuah komunitas tradisional, terdapat kepercayaan bahwa pemeriksaan kehamilan secara rutin tidak diperlukan jika ibu merasa sehat. Akibatnya, banyak ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, yang berpotensi menyebabkan komplikasi yang tidak terdeteksi.
Pertanyaan:
- Bagaimana kepercayaan budaya ini dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi ibu hamil di komunitas tersebut?
- Apa saja strategi yang dapat digunakan untuk mengedukasi komunitas ini tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin?
-
Bagaimana pendekatan budaya dapat diterapkan dalam program promosi kesehatan di komunitas ini?
Kasus 3: Remaja dan Kesehatan Reproduksi
Soal:
Sebuah sekolah menengah di kota besar melaporkan peningkatan jumlah kasus kehamilan remaja. Banyak siswa yang kurang mendapatkan pendidikan mengenai kesehatan reproduksi dan seksual, dan mereka tidak tahu ke mana harus mencari informasi atau layanan yang aman dan terpercaya.
Pertanyaan:
- Analisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus kehamilan remaja di sekolah tersebut.
- Rancang program pendidikan kesehatan reproduksi yang efektif untuk siswa sekolah menengah.
- Diskusikan peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mendukung kesehatan reproduksi remaja.