Diabetes mellitus, atau yang lebih dikenal dengan sebutan diabetes, semakin menunjukkan tren yang mengkhawatirkan pada kelompok usia muda. Jika sebelumnya penyakit ini lebih sering dikaitkan dengan usia lanjut, kini fakta di lapangan menunjukkan bahwa semakin banyak remaja dan dewasa muda yang terdiagnosis diabetes, khususnya diabetes tipe 2. Fenomena ini menjadi sorotan para ahli kesehatan karena dampaknya yang serius terhadap kualitas hidup dan masa depan generasi muda.
Peningkatan Kasus di Kalangan Usia Muda
Menurut data terbaru dari beberapa penelitian, jumlah kasus diabetes pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Gaya hidup yang semakin sedentari dan pola makan yang tidak sehat menjadi faktor utama yang berkontribusi pada lonjakan ini. Konsumsi makanan cepat saji yang tinggi kalori, gula, dan lemak, serta kurangnya aktivitas fisik, menjadi pemicu utama terjadinya obesitas, yang kemudian meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada kelompok usia ini.
Selain itu, faktor genetik juga memiliki peran penting dalam risiko diabetes di usia muda. Anak-anak dari orang tua yang memiliki diabetes memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengembangkan penyakit ini dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga diabetes. Namun, meskipun faktor genetik tidak dapat dihindari, gaya hidup yang sehat dapat menjadi kunci utama dalam pencegahan.
Dampak Jangka Panjang
Diabetes yang tidak terkontrol pada usia muda dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang yang serius, seperti kerusakan pembuluh darah, gangguan fungsi ginjal, serta peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, diabetes juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, menyebabkan stres dan depresi akibat tekanan hidup dengan penyakit kronis yang memerlukan manajemen seumur hidup. Akibatnya, kualitas hidup dan produktivitas remaja dan dewasa muda yang terkena diabetes dapat menurun drastis. Tidak hanya itu, beban ekonomi yang ditanggung oleh individu dan keluarganya juga cukup besar. Pengobatan diabetes memerlukan biaya yang tidak sedikit, mulai dari pengelolaan harian seperti insulin dan obat-obatan, hingga pemeriksaan rutin dan perawatan komplikasi yang mungkin timbul.
Pencegahan dan Edukasi sebagai Kunci Utama
Untuk mengatasi peningkatan kasus diabetes pada usia muda, langkah pencegahan harus menjadi prioritas. Edukasi mengenai pentingnya pola makan sehat dan aktivitas fisik harus ditanamkan sejak dini. Orang tua dan sekolah memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan hidup sehat pada anak-anak dan remaja. Program-program kesehatan di sekolah yang mempromosikan aktivitas fisik dan menyajikan makanan yang sehat dapat menjadi salah satu solusi dalam menanggulangi masalah ini. Pemerintah dan lembaga kesehatan juga perlu meningkatkan kampanye kesadaran mengenai bahaya diabetes di kalangan remaja dan dewasa muda. Penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi dini risiko diabetes juga harus digencarkan. Selain itu, remaja dan dewasa muda harus didorong untuk memahami kondisi kesehatan mereka sendiri dan mengambil langkah-langkah proaktif dalam menjaga kesehatannya. Penggunaan teknologi seperti aplikasi kesehatan yang dapat memantau aktivitas fisik dan pola makan, serta menyediakan informasi tentang risiko diabetes, dapat menjadi alat yang efektif dalam membantu mereka menjalani gaya hidup sehat.
Meningkatnya kasus diabetes pada usia muda merupakan ancaman serius bagi kesehatan generasi masa depan. Oleh karena itu, pencegahan melalui edukasi, perubahan gaya hidup, dan pemeriksaan kesehatan rutin harus menjadi fokus utama dalam upaya mengatasi tren ini. Hanya dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, kita dapat melindungi generasi muda dari bahaya diabetes dan memastikan mereka memiliki masa depan yang sehat dan produktif.
REFERENSI
Abbasi, Y. F., See, O. G., Ping, N. Y., Balasubramanian, G. P., Hoon, Y. C., & Paruchuri, S. (2018). Diabetes knowledge, attitude, and practice among type 2 diabetes mellitus patients in Kuala Muda District, Malaysia–A cross-sectional study. Diabetes & Metabolic Syndrome:
Clinical Research & Reviews, 12(6), 1057-1063.
Fatria, I., & Maidar, V. N. A. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Diabetes Melitus Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sukakarya Kota Sabang Tahun 2022. Journal of Health and Medical Science, 29-40.
Wahidah, N., & Rahayu, S. R. (2022). Determinan Diabetes Melitus pada Usia Dewasa Muda. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 6(1).
Penulis. PUTRI WAHYU WINARSIH