Istiana Kusumastuti
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
PENGERTIAN
Pemberdayaan, dalam arti harfiahnya, merujuk pada proses, metode, atau tindakan untuk meningkatkan keberdayaan, yaitu kemampuan untuk melakukan atau bertindak yang melibatkan akal, usaha, atau inisiatif.
Masyarakat adalah kumpulan individu yang hidup bersama dan berinteraksi sesuai dengan sistem nilai budaya yang berkesinambungan, serta terikat oleh rasa identitas kolektif.
Pemberdayaan adalah perubahan dari kondisi ketidakmampuan menjadi kondisi di mana seseorang memiliki kontrol relatif atas hidup, nasib, dan lingkungannya.
Pemberdayaan masyarakat dapat dimaknai sebagai usaha untuk mengembalikan atau meningkatkan kemampuan suatu kelompok untuk bertindak sesuai dengan nilai dan martabat mereka dalam menjalankan hak-hak dan kewajiban sebagai bagian dari masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses untuk mengembangkan kesadaran, keinginan, dan keterampilan masyarakat dalam mengenal, mengatasi, merawat, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Dalam konteks kesehatan, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, keinginan, dan keterampilan dalam merawat dan meningkatkan kesehatan.
Dapat disimpulkan Pemberdayaan masyarakat bermakna memberikan kemampuan atau kekuatan kepada sekelompok masyarakat yang awalnya tidak memiliki kemampuan agar menjadi mandiri dan memiliki kekuatan melalui proses yang terkoordinasi dan berkesinambungan.
Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan adalah suatu proses dinamis di mana individu atau kelompok yang diberdayakan serta masyarakat secara keseluruhan harus aktif berpartisipasi dalam kegiatan dan program kesehatan. Dalam konteks pembangunan kesehatan, partisipasi masyarakat mencakup keterlibatan dan kemitraan antara masyarakat, fasilitator (seperti pemerintah dan LSM), dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan dan program kesehatan, serta mendapatkan manfaat dari partisipasinya dalam upaya membangun kemandirian masyarakat.
Tujuan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman tentang kesehatan bagi individu, kelompok, dan masyarakat.
- Kesadaran dan pengetahuan tentang cara-cara merawat dan meningkatkan kesehatan adalah hasil dari pemberdayaan masyarakat.
- Penyerapan informasi kesehatan menjadi kesadaran akan kesehatan yang pada akhirnya meningkatkan pengetahuan kesehatan.Mendorong kemauan atau keinginan sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman terhadap obyek, dalam hal ini kesehatan.
2. Kemauan, atau kecenderungan untuk melakukan tindakan, juga dikenal sebagai sikap/niat. Kemauan untuk bertindak tergantung pada berbagai faktor, di antaranya adalah ketersediaan sarana dan prasarana.
Contohnya, keinginan suatu keluarga untuk membangun jamban akan terwujud jika ada uang atau tersedia bahan bangunan.
3. Membangun kemampuan masyarakat dalam bidang kesehatan sehingga mampu mewujudkan kemauan/niat dalam bentuk tindakan.
PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Pengembangan Potensi Masyarakat
Potensi merupakan kemampuan yang masih belum terungkap sepenuhnya. Potensi ini dapat dibagi menjadi dua kategori:
a. Potensi Sumber Daya Manusia, yang terdiri dari dua aspek:
Kuantitas: jumlah penduduk.
Kualitas: status sosial ekonomi.
Tingkat potensi sumber daya manusia lebih ditentukan oleh kualitas daripada kuantitas.
b. Potensi Sumber Daya Alam, merupakan anugerah dari Tuhan. Beberapa komunitas memiliki kekayaan alam yang melimpah, seperti sumber air dan tanah subur. Namun, ada juga yang memiliki potensi alam yang sangat terbatas, seperti sumber air yang langka, tanah tandus, dan kering.
Peran petugas atau penyedia layanan adalah untuk membantu masyarakat mengenali potensi mereka sendiri, baik itu potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alam, dan kemudian membimbing serta mengembangkan potensi tersebut.
2. Mendorong Gotong Royong dalam Masyarakat
Potensi masyarakat tidak akan berkembang tanpa adanya gotong royong, karena gotong royong merupakan budaya asli bangsa Indonesia yang telah berkembang selama berabad-abad. Peran petugas adalah untuk memotivasi dan memfasilitasi gotong royong ini. Pendekatan untuk meningkatkan semangat gotong royong ini seringkali dilakukan melalui tokoh-tokoh masyarakat.
3. Menggali Kontribusi Masyarakat
Kontribusi yang diberikan oleh masyarakat bisa berupa tenaga, ide, dana, bahan bangunan, dan lain-lain. Peran petugas adalah bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk menggali kontribusi ini sebagai bentuk partisipasi aktif dari masyarakat.
4. Membangun Kemitraan
Kemitraan adalah kerja sama antara berbagai sektor pembangunan, termasuk pemerintah, swasta, dan LSM. Peran petugas adalah memfasilitasi advokasi pada sektor-sektor pembangunan, seperti pemerintah daerah dan lembaga lainnya.
5. Desentralisasi
Pemberdayaan masyarakat memberikan kesempatan pada masyarakat lokal untuk mengembangkan potensi daerahnya sendiri. Oleh karena itu, segala keputusan diserahkan kepada tingkat operasional, yaitu masyarakat setempat. Peran lembaga di atasnya adalah sebagai fasilitator dan motivator.
Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip-prinsip berikut:
- Kesukarelaan, di mana keterlibatan dalam kegiatan pemberdayaan harus bersifat sukarela dan didorong oleh kesadaran serta motivasi individu untuk memperbaiki dan mengatasi masalah kehidupan mereka sendiri.
- Otonomi, yang mengacu pada kemampuan untuk mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain.
- Swadaya, di mana masyarakat memiliki kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa bergantung pada dukungan eksternal.
- Partisipatif, yang melibatkan semua pihak terkait dalam setiap tahapan kegiatan, mulai dari pengambilan keputusan hingga evaluasi, untuk memastikan keberhasilan dan manfaat yang merata.
- Egaliter, yang menekankan perlakuan yang sama dan menghormati semua pihak terlibat tanpa membedakan kedudukan.
- Demokratis, yang memberikan hak kepada semua pihak untuk berpendapat dan saling menghargai perbedaan pendapat.
- Keterbukaan, yang mendasarkan pada kejujuran, saling percaya, dan perhatian terhadap sesama.
- Kebersamaan, yang menciptakan rasa solidaritas untuk saling berbagi dan membantu serta meningkatkan sinergi antarpihak.
- Akuntabilitas, yang menekankan pertanggungjawaban dan keterbukaan untuk diawasi oleh siapa pun.
- Desentralisasi, yang memberikan kewenangan kepada daerah otonom untuk mengelola sumber daya kesehatan demi kemakmuran masyarakat dan kelangsungan pembangunan kesehatan.
SOAL LATIHAN
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat dalam konteks kesehatan masyarakat. Mengapa penting untuk melibatkan masyarakat dalam upaya kesehatan?
- Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. Berikan contoh bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan dalam program kesehatan di masyarakat.
- Bagaimana peran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan di lingkungan mereka sendiri? Berikan contoh konkret dari kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan kesehatan di tingkat lokal.
Sumber: Kemenkes RI Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
1. Pemberdayaan masayarakan dalam konteks kesehatan masyarakat adalah suatu proses dinamis dimana individu atau kelompok yang diberdayakan serta masyarakat secara keseluruhan harus aktif berpatisipasi dalam kegiatan dan program kesehatan.
Masyarakat penting dilibatkan karena untuk pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan dan program kesehatan serta mendapat manfaat dari partisipasinya dalam upaya membangun kemandirian masyarakat.
2. Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan diantaranya kesukarelaan, otonomi, swadaya, partisipatif, egaliter, demokratis, keterbukaan, kebersamaan, akuntabilitas, desentralisasi.
contoh ada kegiatan penyuluhan program imunisasi, disini dari petugas kesehatan memberikan informasi tentang manfaat dan jadwal vaksin kepada masyarakat, dan dengan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat seluruh masyarakat menghadiri acara dan mendengarkan dengan tertib, serta dapat memahami apa yang di sampaikan
3. Peran masyarakat dalm meningkatkan kesehatan di lingkungan sendiri diantaranya tidak membuang sampah di sungai, tidak membakar sampah, menggunakan bahan daur ulang. contoh kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan kesehatan yaitu dengan penyuluhan oleh petugas kesehatan tentang PHBS, manfaat dan jadwal imunisasi di posyandu agar masyarakat bisa menjaga kesehatan lingkungan, kesehatan diri sendiri dan keluarganya.
1. proses membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku dan pengorganisasian masyarakat bidang kesehatan. memiliki tingkat kepemilikan yang lebih tinggi dan lebih menekankan pada kepentingan bersama, dan bukan hanya kepentingan individu.
2. Prinsip prinsip pemberdayaan manusia
– prinsip kesetaraan
Dalam proses pemberdayaan, penting untuk mengedepankan kesetaraan kedudukan masyarakat dengan lembaga yang melakukan program pemberdayaan. Masing-masing pihak yang terlibat saling mengakui kelebihan dan kekurangan sehingga dapat saling bertukar pengetahuan, pengalaman, dan dukungan.
– prinsip partisipasi
Pemberdayaan masyarakat merupakan tindakan yang mulia. Sebab, program ini tidak hanya membantu masyarakat untuk memperbaiki kehidupannya secara mandiri, tetapi juga berpengaruh pada pembangunan nasional. Lantas, apa yang dimaksud pemberdayaan masyarakat
Mengutip buku Pemberdayaan Masyarakat tulisan Dedeh Maryani dan Ruth Roselin E. Nainggolan (2019: 8), pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan yang membuat masyarakat berinisiatif untuk memulai kegiatan sosial dalam memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.
Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat bersifat inklusif, dalam arti lain turut melibatkan masyarakat sasaran program. Keberhasilan program tidak hanya bergantung pada pihak yang melakukan pemberdayaan, tetapi juga oleh keaktifan pihak yang diberdayakan.
Dalam pelaksanaannya, pemberdayaan masyarakat harus berlandaskan prinsip-prinsip tertentu. Berikut ini adalah penjelasannya:
Prinsip-prinsip Pemberdayaan Masyarakat
Untuk mencapai kesuksesan program, terdapat empat prinsip yang harus dipegang, yaitu kesetaraan, partisipasi, keswadayaan dan kemandirian, serta prinsip berkelanjutan. Agar lebih paham, simak penjabarannya berikut ini:
Prinsip Kesetaraan
Dalam proses pemberdayaan, penting untuk mengedepankan kesetaraan kedudukan masyarakat dengan lembaga yang melakukan program pemberdayaan. Masing-masing pihak yang terlibat saling mengakui kelebihan dan kekurangan sehingga dapat saling bertukar pengetahuan, pengalaman, dan dukungan.
Prinsip Partisipasi
Program akan berhasil menstimulasi kemandirian masyarakat jika bersifat partisipasif, artinya masyarakat ikut merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasinya. Tentu saja dalam prosesnya, pendamping harus berkomitmen untuk membina dan mengarahkan masyarakat secara jelas.
– prinsip keswadayaan dan kemandirian
Prinsip keswadayaan artinya menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat daripada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin sebagai objek yang tidak berkemampuan, melainkan sebaliknya.
– prinsip berkelanjutan
Program pemberdayaan perlu dirancang agar berkelanjutan. Di awal, pendamping memang memiliki peran yang lebih dominan, namun secara perlahan peran mereka akan makin berkurang. Sebab masyarakat-lah yang diharap mampu mengelola kegiatannya sendiri.
Contoh prinsip : pelatihan berkelanjutan, program konservasi lingkungan, peningkatan kapasitas
3. Peran masyarakat adalah
keikutsertaan individu, keluarga dan
kelompok masyarakat dalam setiap
menggerakkan upaya kesehatan yang
juga
merupakan tanggung
jawab
kesehatan diri, keluarga, dan masyarakat.
Peran masyarakat adalah proses untuk :
1. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa
tanggung jawab;
2. Mengembangkan kemampuan untuk
bisa menyadari akan pentingnya
kesehatan
a. Penyuluhan PHBS
b. Penyuluhan Pencegahan Leptospirosis
c. Penyuluhan TOGA
d. Program Rutin Bidang Kesehatan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
1. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses pemberian
informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara terus
menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta
proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi
tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau knowledge), dari tahu menjadi
mau (aspek sikap atau attitude), dan dari mau menjadi mampu
melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek tindakan atau practice).
Mengapa penting untuk melibatkan masyarakat dalam upaya kesehatan karna Pemberdayaan Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat guna menganalisa kondisi dan potensi serta masalah-masalah yang perlu diatasi, yang intinya adalah melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan masyarakat. Sehingga tujuan dari pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan dapat tercapai secara maksimal.
2. Prinsip-prinsip Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan :
1. Kesukarelaan, yaitu keterlibatan seseorang dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat tidak boleh berlangsung karena adanya pemaksaan, melainkan harus dilandasi oleh kesadaran sendiri dan motivasinya untuk memperbaiki dan memecahkan masalah kehidupan yang dirasakan.
2. Otonom, yaitu kemampuannya untuk mandiri atau melepaskan diri dari ketergantungan yang dimiliki oleh setiap individu, kelompok, maupun kelembagaan yang lain.
3. Keswadayaan, yaitu kemampuannya untuk merumuskan melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab, tanpa menunggu atau mengharapkan dukungan pihak luar.
4. Partisipatif, yaitu keikutsertaan semua pemangku kepentingan sejak pengambilan keputusan, perencanan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pemanfaatan hasil-hasil kegiatannya.
5. Egaliter, yang menempatkan semua pemangku kepentingan dalam kedudukan yang setara, sejajar, tidak ada yang ditinggikan dan tidak ada yang merasa direndahkan.
6. Demokratis, yang memberikan hak kepada semua pihak untuk mengemukakan pendapatnya, dan saling menghargai pendapat maupun perbedaan di antara sesama pemangku kepentingan.
7. Keterbukaan, yang dilandasi kejujuran, saling percaya, dan saling memperdulikan.
8. Kebersamaan, untuk saling berbagi rasa, saling membantu dan mengembangkan sinergisme.
9. Akuntabilitas, yang dapat dipertanggungjawabkandan terbuka untuk diawasi oleh siapapun.
10. Desentralisasi, yang memberi kewenangan kepada setiap daerah otonom (kabupaten dan kota) untuk mengoptimalkan sumber daya kesehatan bagi
sebesar-besar kemakmuran masyarakat dan kesinambungan pembangunan kesehatan.
Contoh prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan:
Penyuluhan PHBS
Penyuluhan Program Anti Narkoba
Penyuluhan TOGA
Penyuluhan Pencegahan Leptospirosis
Program rutin di Intansi Kesehatan Daerah.
3.Peran Serta masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dilingkungan mereka sendiri contohnya sebagai berikut :
a. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
b. Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
c. Mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur.
d. Tidak membuang sampah sembarangan
e. Melakukan kerja bakti untuk menciptakan lingkungan sehat
f. Menggunakan pelayanan kesehatan.
g. Menjalankan gaya hidup sehat bersama anggota keluarga.
1. Pemberdayaan masyarakat dalam konteks kesehatan masyarakat yaitu : dengan memperdayakan masyarakat sebagai upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri dan lingkungan di sekitar mereka.
Mengapa penting untuk melibatkan masyarakat dalam upaya kesehatan?
agar masyarakat sebagai primary target memiliki kemauan dan kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
2. Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan :
a. Kesukarelaan, di mana keterlibatan dalam kegiatan pemberdayaan harus bersifat sukarela. Contoh kader posyandu sukarela membantu petugas kesehatan untuk melakukan penimbangan rutin diwilayah tempat tinggal mereka.
b.Otonomi, yang mengacu pada kemampuan untuk mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Contoh : Partisipasi aktif masyarakat dalam memberi penyuluhan tentang PHBS diwilayah tempat tinggalnya
c. Swadaya, di mana masyarakat memiliki kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan secara mandiri dan bertanggung jawab. Contoh : Menanam Apotik hidup ( TOGA ) untuk pengobatan Tradisional dilingkungan tempat tinggal.
d. Partisipatif, yang melibatkan semua pihak terkait dalam setiap tahapan kegiatan. Contoh: Kegiatan Paten atau Pengobatan Masal di Kecamatan.
e. Egaliter, yang menekankan perlakuan yang sama dan menghormati semua pihak terlibat tanpa membedakan kedudukan. Contoh : Melibatkan semua pemangku kepentingan dalam kegiatan kesehatan tanpa ada yang di tinggikan atau direndahkan semua bekerja sama.
f. Demokratis, yang memberikan hak kepada semua pihak untuk berpendapat. Contoh : Memberi hak kepada masyarakat untuk memilih pengobatan apa yang ingin ditempuh masyarakat.
g. Keterbukaan, yang mendasarkan pada kejujuran. Contoh : Pada saat ada masalah kesehatan kita harus jujur kepada petugas kesehatan dan percaya pengobatan yang diberikan.
h. Kebersamaan, yang menciptakan rasa solidaritas untuk saling berbagi dan membantu serta meningkatkan sinergi antarpihak. Contoh : Kader posyandu bekerjasama dengan Bides dan petugas desa lainnya untuk menurunkan stunting
i. Akuntabilitas, yang menekankan pertanggungjawaban dan keterbukaan untuk diawasi oleh siapa pun. Contoh : Melakukan Musyahwara masyarakat desa untuk membahas masalah kesehatan dan dana kesehatan yang disediakan secara terbuka.
j. Desentralisasi, yang memberikan kewenangan kepada daerah otonom untuk mengelola sumber daya kesehatan.
3. Peran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan di lingkungan mereka sendiri ? Keikut sertaan masyarakat dalam setiap kegiatan yang menggerakan tentang kesehatan di lingkungannya sendiri. contoh konkrit :
– Melakukan prilaku hidup bersih dan sehat terutama di lingkungan sendiri
– Ikut melaksanakan kerja bakti atau gotong royang membersihkan lingkungan
sekitar kita.
– Sukarela membantu atau ikut berpartisipasi jika ada kegiatan pelayanan
kesehatan.
– Melaporkan kepada tenaga kesehatan jika ada masyarakat yang mengalami
gangguan kesehatan.
JAWABAN :
1. pemberdayaan masyarakat dalam konteks kesehatan masyarakat adalah suatu program dinamis di mana masyarakat secara aktif dilibatkan dalam kegiatan dan program kesehatan untuk mengembangkan kesadaran, pengetahuan, keinginan dan keterampilan dalam merawat dan meningkatkan kesejahteraan kesehatan mereka sendiri. masyarakat yang diberdayakan memiliki kontrol relatif atas keputusan yg mempengaruhi kesehatan mereka dan mampu berpartisipasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan.
mengapa penting melibatkan masyarakat dalam upaya kesehatan :
a. kepemilikan program partisipasi masyarakat aktif
b. kebutuhan spesifik masyarakat lebih memahami masalah kesehatan lokal mereka, sehingga program dapat disesuaikan dgn kebutuhan dan konteks lokal.
c. keberlanjutan program yg melibatkan masyarakat cenderung lebih berkelanjutan karena ada rasa tanggung jawab dan inisiatif untuk melanjutkan program setelah intervensi formal selesai.
d. peningkatan kesadaran yg melibatkan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mereka tentang pentingnya menjaga kesehatan.
2. prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
Pengembangan Potensi Masyarakat: Masyarakat memiliki potensi, baik dalam sumber daya manusia maupun alam. Contoh penerapan: Program penyuluhan kesehatan yang memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan lokal untuk menyelesaikan masalah sanitasi seperti pengelolaan air bersih.
Gotong Royong: Kerjasama dalam masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan kesehatan. Contoh penerapan: Program pembangunan jamban komunal melalui swadaya masyarakat di mana setiap keluarga berkontribusi tenaga atau bahan bangunan.
Menggali Kontribusi Masyarakat: Masyarakat dapat memberikan kontribusi dalam bentuk tenaga, dana, atau ide. Contoh penerapan: Warga berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu dengan menjadi kader kesehatan atau memberikan sumbangan dalam bentuk makanan untuk balita gizi buruk.
Membangun Kemitraan: Kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mencapai tujuan kesehatan bersama. Contoh penerapan: Program imunisasi yang melibatkan pemerintah daerah, tenaga kesehatan, LSM, dan masyarakat untuk memastikan cakupan imunisasi yang luas.
Desentralisasi: Pemberdayaan masyarakat memberikan kewenangan kepada masyarakat lokal untuk membuat keputusan sendiri. Contoh penerapan: Program kesehatan desa yang memungkinkan warga memutuskan prioritas kesehatan apa yang harus diatasi berdasarkan masalah yang mereka hadapi.
3. Peran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan di lingkungan mereka adalah dengan:
Mengidentifikasi masalah kesehatan lokal: Masyarakat bisa mengenali masalah kesehatan utama seperti sanitasi, akses air bersih, atau gizi buruk.
Berkolaborasi dalam kegiatan kesehatan: Masyarakat bisa berperan aktif dalam kegiatan kesehatan seperti Posyandu, program imunisasi, dan kampanye kesehatan.
Mengambil tindakan kolektif: Masyarakat dapat bekerja sama untuk melakukan intervensi berbasis komunitas, seperti program kebersihan lingkungan atau pembangunan fasilitas kesehatan.
Contoh konkret kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan kesehatan di tingkat lokal:
Program Posyandu: Kader-kader kesehatan yang berasal dari masyarakat setempat dilatih untuk memantau kesehatan balita, ibu hamil, dan menyusui. Kader ini juga melakukan penyuluhan mengenai nutrisi dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM): Melibatkan masyarakat untuk secara aktif menciptakan lingkungan bersih dan sehat, misalnya dengan membangun toilet yang layak, mengelola sampah, dan memastikan akses air bersih.
Gerakan Sadar Gizi: Masyarakat di desa dilibatkan dalam program gizi seimbang dengan mengajarkan cara membuat makanan bernutrisi dari bahan-bahan lokal dan murah untuk mencegah gizi buruk dan stunting.