Mengenal Perbedaan Tekanan Darah Rendah dan Kekurangan Darah

0
249

Istiana Kusumastuti

Mirip tetapi tidak identik, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan tekanan darah rendah dan kekurangan darah. Tekanan darah rendah dan kekurangan darah sering kali disalahartikan sebagai kondisi yang sama. Padahal, kedua kondisi ini berbeda. Gejala tekanan darah rendah dan kekurangan darah memang terlihat serupa, tetapi penyebab dan penanganannya sangat berbeda.

Kesehatan tubuh kita sangat dipengaruhi oleh sistem peredaran darah yang berfungsi dengan baik. Dua kondisi yang sering kali membingungkan adalah tekanan darah rendah (hipotensi) dan kekurangan darah (anemia). Meski keduanya bisa menyebabkan gejala yang mirip, seperti pusing dan kelelahan, namun keduanya adalah kondisi yang berbeda dengan penyebab dan penanganan yang berbeda pula. Mari kita mengenal lebih dalam perbedaan antara tekanan darah rendah dan kekurangan darah.

Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Definisi dan Penyebab
Tekanan darah rendah, atau hipotensi, adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang berada di bawah nilai normal. Secara umum, tekanan darah dianggap rendah jika angka sistoliknya di bawah 90 mmHg dan/atau diastoliknya di bawah 60 mmHg. Penyebab hipotensi bisa beragam, termasuk dehidrasi, kehilangan darah yang signifikan, masalah jantung seperti bradikardia atau gagal jantung, infeksi berat atau syok septik, gangguan endokrin seperti penyakit Addison atau hipotiroidisme, serta efek samping obat-obatan.

Gejala
Gejala umum dari tekanan darah rendah meliputi:
Pusing atau pingsan
Penglihatan kabur
Mual
Kelelahan
Kurang konsentrasi

Penanganan
Penanganan untuk tekanan darah rendah sering kali tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
Minum lebih banyak air untuk mencegah dehidrasi
Konsumsi makanan asin (dengan pengawasan medis)
Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan tekanan darah
Mengenakan stoking kompresi
Menghindari berdiri terlalu lama
Mengubah posisi secara perlahan untuk mencegah pusing

Kekurangan Darah (Anemia)
Definisi dan Penyebab
Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Penyebab anemia bisa termasuk kehilangan darah akut atau kronis (misalnya karena menstruasi berat, luka, atau pendarahan internal), kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat, penyakit kronis (seperti penyakit ginjal kronis atau kanker), serta gangguan genetik seperti thalassemia atau anemia sel sabit.
Klasifikasi Anemia

Populasi Non Anemia (gr/dL)Anemia Ringan (gr/dL)Anemia Sedang (gr/dL)Amenia Berat (gr/dL)
Anak 6-59 bulan 1110.0-10.97.0-9.9< 7.0
Anak 5-11 tahun11.511.0-11.48.0-10.9< 8.0
Anak 12-14 tahun1211.0-11.98.0-10.9< 8.0
Perempuan tidak hamil (>15 tahun)1211.0-11.98.0-10.9< 8.0
Ibu hamil1110.0-10.97.0-9.9< 7.0
Laki-Laki >15 tahun 1311.0-12.98.0-10.9< 7.0
sumber WHO, 2011

Gejala
Gejala anemia sering kali meliputi:
Kelelahan dan kelemahan
Kulit pucat atau kekuningan
Sesak napas
Detak jantung cepat atau tidak teratur
Nyeri dada
Pusing atau sakit kepala


Penanganan
Penanganan anemia tergantung pada jenis dan penyebab yang mendasarinya.
Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi
Suplemen zat besi, vitamin B12, atau asam folat
Transfusi darah (pada kasus yang parah)
Mengatasi penyebab mendasar seperti pendarahan
Diet seimbang dengan asupan nutrisi yang cukup
Obat-obatan atau perawatan lain tergantung pada jenis anemia yang mendasarinya


Kesimpulan
Meskipun tekanan darah rendah (hipotensi) dan kekurangan darah (anemia) dapat menyebabkan gejala yang serupa seperti pusing dan kelelahan, keduanya adalah kondisi yang berbeda dengan penyebab dan penanganan yang berbeda pula. Hipotensi berkaitan dengan masalah dalam sirkulasi darah yang menyebabkan tekanan darah menjadi sangat rendah, sedangkan anemia berkaitan dengan jumlah atau fungsi sel darah merah yang tidak mencukupi.
Jika Anda mengalami gejala yang konsisten atau parah, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dengan memahami perbedaan antara kedua kondisi ini, Anda dapat lebih baik dalam mengelola kesehatan Anda dan mendapatkan perawatan yang sesuai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini