Kumpulan Soal Uji Kompetensi Bidan/SKB Bidan dan PPPK Bidan: Seri Patologi beserta Jawabannya

0
978
  1. Seorang perempuan 30 tahun melahirkan anak keduanya 13 hari yang lalu. Datang ke rumah sakit dengan keluhan badan terasa panas, bahkan menggigil. Selain itu juga mengeluh nyeri betis sebelah kiri, bengkak dan sukar untuk digerakkan dan tampak kemerahan. Untuk menegakan diagnosis diatas dilakukan pemeriksaan?
    a. Turtle Sign
    b. Hot Flushes
    c. Human Sign
    d. Hoffman Sign
    e. Homan Sign
    Jawaban: E
    Pembahasan
    – Turtle sign adalah kepala bayi tiba-tiba masuk ke dalam perineum ibu setelah keluar dari vagina
    Hot flashes merupakan sensasi atau perasaan hangat yang tiba-tiba muncul di tubuh bagian atas
    – Human sign atau homan sign (sering disebut Homan’s sign) adalah istilah dalam dunia medis yang merujuk pada tanda klinis yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam, yaitu pembekuan darah di vena dalam, umumnya pada kaki.
    – Hoffman’s sign adalah tes neurologis yang digunakan untuk mendeteksi adanya masalah atau iritasi pada jalur saraf di sumsum tulang belakang, khususnya di bagian leher (cervical)
  2. Seorang perempuan 24 tahun telah melahirkan anak keduanya 4 hari yang lalu. Ibu datang ke BPM, dari hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84x/menit, suhu 36,8 derajat celcius. Ibu mengeluh bayinya tidak mau menyusu karena puting ibu tenggelam. Tindakan yang tepat untuk kasus di atas adalah …
    a. Mengajarkan ibu massage uterus
    b. Mengajarkan ibu cara gerakan homan
    c. Memotivasi ibu untuk tetap menyusui
    d. Mengajarkan ibu massage uterus dan mengajarkan gerakan homan
    e. Memotivasi ibu tetap menyusui dan mengajarkan gerakan hoffman.
    Jawaban: E
  3. Seorang ibu umur 25 tahun G1P0A0 hamil 24 minggu datang ke BPS untuk memeriksakan kehamilannya, mengeluh sering pusing dan berkunang-kunang. Dilakukan pemeriksaan kadar Hb didapatkan hasil Hb 9 gr%. DJJ 128 x/m. Apa yang dialami seorang ibu di atas?
    a. Hemolisis
    b. Hemoptoe
    c. Hemodilusi
    d. Hematoma
    e. Hemoglobin
    Jawaban: C
    Pembahasan
    – Hemolisis: Hemolisis adalah pelepasan hemoglobin dan komponen intraseluler lainnya sebagai akibat dari kerusakan sel darah merah (Red Blood Cell).
    – Batuk berdarah (hemoptisis) adalah batuk berdahak yang mengandung darah. Darah ini dapat berasal dari hidung, tenggorokan, batang tenggorok, dan paru-paru.
    – Hemodilusi merupakan perubahan hemodinamika dimana terdapat kenaikan volume darah namun jumlah eritrosit menurun sehingga darah menjadi encer. Pengenceran darah ini sebagai kompensasi fisiologis pada wanita hamil
    – Hematoma adalah kondisi ketika darah merembes dan terkumpul di bawah kulit, sehingga muncul memar pada kulit. 
    – Hemoglobin atau Hb adalah protein yang ada di dalam sel darah merah. Protein inilah yang membuat darah berwarna merah.
  4. Seorang bayi laki-laki, umur 1 bulan, datang dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan kejang 1 jam yang lalu. Hasil anamnesis: tidak mau minum ASI sejak 1 hari yang lalu, bayi gelisah dan sering merengek. Hasil pemeriksaan: BB 3800 gram, PB 47 cm, P 56 x/menit, N 120 x/menit, nampak otot muka dan alis tertarik. Apa gejala yang telah didapatkan bidan untuk menegakkan diagnosis pada kasus tersebut?
    a. Tetanus
    b. Trismus
    c. Opistotonus
    d. Risus Sardonicus
    e. Tetanus Neonatorum
    Jawaban: D
    Pembahasan

    – Bayi gelisah dan sering merengek
    – Mulut bayi sulit terbuka (trismus), sehingga sudah menerima asupan makanan dan ASI
    – Kakunya otot muka dan alis yang tertarik (risus sardonicus)
    – Badan bayi kaku dan melengkung ke belakang (opistotonus)
    – Bayi mengalami kejang
    – Demam, berkeringat, tekanan darah tinggi, dan denyut nadi yang cepat
    – Gangguan otot-otot pernapasan yang dapat menyebabkan kematian
  5. Seorang perempuan berusia 45 tahun, P6A1 datang ke PMB mengalami perdarahan, wajah pucat, anamnesa mengalami keputihan yang berbau kurang lebih 6 bulan. Belakangan ini mengalami perdarahan setelah melakukan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, Nadi 37,7 celcius, Pernafasan 18x/menit, Hb 7gr%. Apakah diagnosa yang mungkin kasus tersebut?
    a. Kanker serviks
    b. Polip Serviks
    c. Radang Serviks
    d. Endometriosis
    e. Cerviksitis
    Jawaban: A
    Pembahasan

    Pada kasus tersebut, ibu didiagnosa mengalami kanker serviks. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada leher rahim (serviks). Seperti gejala yang dialami perempuan tersebut yaitu perdarahan post coitus, keputihan abnormal, perdarahan sesudah menopause, keluar cairan abnormal yang berwarna kekuning-kuningan, berbau dan bercampur darah.
  6. Seorang perempuan, umur 38 tahun dirujuk oleh Bidan dengan G6P5A0 hamil 38 minggu dengan kala I fase aktif. Hasil anamnesis nyeri perut sejak 18 jam yang lalu, air ketuban keluar sejak 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, P 20x/menit, N 84 x/menit, TFU 30 cm, letak kepala, punggung kiri, DJJ 136 x/menit, kontraksi 1x/5’/10″, pembukaan 7 cm, selaput ketuban (-), H II, UUK kiri lintang, Hb 9,5 d/dL. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
    a. KPD
    b. Distocia
    c. Partus lama
    d. Inersia Uteri
    e. Partus macet
    Jawaban. D
    Pembahasan

    – Ketuban Pecah Dini (KPD) atau dalam istilah medis disebut Premature Rupture of Membranes (PROM) adalah kondisi ketika selaput ketuban yang mengelilingi bayi pecah sebelum proses persalinan dimulai.
    – Distosia adalah gangguan persalinan, yang menyebabkan ibu sulit melahirkan. Jika seorang ibu mengalami distosia, waktu persalinannya akan panjang dan bahkan, ada yang tidak mengalami kemajuan sama sekali.
    – Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi, dan lebih dari 18 jam pada multi.
    – Inersia uteri adalah pemanjangan fase laten atau fase aktif atau kedua – duanya pada kala pembukaan.
    – Partus macet adalah fase deselerasi atau kala II pembukaan serviklengkap, ibu ingin mengedan tetapi tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin
  7. Seorang bayi baru lahir secara spontan di tempat praktik bidan mandiri. Riwayat kelahiran menunjukkan usia kehamilan 35 minggu dengan air ketuban bercampur mekonium. Berdasarkan pemeriksaan, bayi tidak segera menangis setelah lahir, memiliki tonus otot yang lemah, serta kulit dan ekstremitas yang berwarna biru. Apa tindakan yang tepat untuk kasus tersebut?
    a. Berikan oksigen
    b. Lakukan Rangsangan Taktil
    c. Lakukan VTP dan Pijat Jantung
    d. Lakukan langkah awal resusitasi
    e. Lakukan Ventilasi Tekanan Positif (VTP)
    Jawaban. D
    Pembahasan

    Asfiksia adalah kondisi di mana bayi baru lahir tidak mampu bernapas secara spontan dan teratur. Dampak asfiksia dapat semakin parah jika penanganan bayi tidak dilakukan dengan cepat dan tepat. Jika pada bayi baru lahir ditemukan tanda adanya mekonium kental atau cairan mekonium, bayi tidak menangis atau bernapas spontan, atau mengalami megap-megap, tindakan awal yang harus dilakukan dalam waktu kurang dari 30 detik meliputi menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat, menempatkan bayi dalam posisi setengah ekstensi untuk membuka jalan napas dengan meletakkan lipatan kain di bawah bahu, menyedot lendir dari mulut dan hidung, mengeringkan bayi sambil memberikan rangsangan taktil untuk menjaga kehangatan, mengatur kembali posisi kepala dalam setengah ekstensi, serta mengevaluasi kondisi bayi secara keseluruhan.
  8. Seorang perempuan hamil 8 minggu datang ke BPM mengatakan keluar cairan dari jalan lahir yang banyak secara tiba-tiba. Hasil pemeriksaan DJJ: 148x/menit, His ada tapi tidak teratur dan pemeriksaan dengan inspeculo tampak cairan dari orifisium uteri ekternum dan belum ada pengeluaran lendir campur darah. Tindakan yang dilakukan bidan pada kasus di atas adalah?
    a. Rujuk
    b. Induksi
    c. Observasi
    d. Akselerasi
    e. Dipulangkan
    Jawaban: A
  9. Seorang perempuan 22 tahun melahirkan anak keduanya di BPM, ibu telah diberikan oksitosin yang kedua tapi plasenta belum lahir, pada pemeriksaan kandung kemih kosong. Apakah tindakan tepat yang harus dilakukan?
    a. Plasenta Previa
    b. Solusio Plasenta
    c. Retensio Plasenta
    d. Atonia Uteri
    e. Inversio Uteri
    Jawaban: C
    Pembahasan

    – Plasenta previa adalah kondisi kehamilan di mana plasenta terletak di bagian bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh leher rahim (serviks).
    – Solusio plasenta adalah kondisi medis serius dalam kehamilan di mana plasenta terlepas sebagian atau sepenuhnya dari dinding rahim sebelum proses persalinan dimulai.
    – Retensio plasenta adalah kondisi di mana sebagian atau seluruh plasenta tidak keluar dari rahim dalam waktu lebih dari 30 menit setelah bayi lahir
    – Atonia uteri adalah kondisi di mana rahim gagal berkontraksi dengan baik setelah persalinan, menyebabkan perdarahan postpartum yang signifikan.
    – Inversio uteri adalah kondisi langka namun serius di mana rahim terbalik dan terdorong keluar melalui leher rahim atau bahkan sampai keluar dari vagina setelah persalinan.
  10. Seorang perempuan berumur 30 tahun datang ke Rumah Sakit, mengeluh demam, menggigil, berkeringat merasa nyeri perut bagian bawah, mual dan muntah, menstruasi lebih meningkat. Dari hasil pemeriksaan diperoleh nyeri tekan pada palpasi abdomen dan kemerahan. Pemeriksaan inspekulo: pengeluaran eksudat yang purulen. Apa diagnosis pada kasus diatas?
    a. Parametritis
    b. Cerviksitis
    c. Peritonitis
    d. Adnexitis
    e. Salpingitis
    Jawaban: A
    Pembahasan

    – Parametritis adalah peradangan pada jaringan ikat di sekitar rahim, terutama di daerah parametrium yang terletak di dekat ligamen yang mendukung rahim. salah satu gejalanya Keluarnya cairan atau nanah dari vagina.
    – Servisitis adalah peradangan pada serviks (leher rahim) yang biasanya disebabkan oleh infeksi, baik karena bakteri, virus, atau jamur.
    – Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum, yaitu lapisan tipis yang melapisi dinding dalam perut dan menutupi organ-organ dalam rongga perut.
    – Adnexitis adalah peradangan pada adneksa, yaitu organ-organ di sekitar rahim yang meliputi tuba falopi dan ovarium.
    – Salpingitis adalah peradangan pada saluran tuba falopi, yang merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita yang menghubungkan ovarium dengan rahim.


    Sumber. Widia L dan Meihartati T. Uji Kompetensi Bidan Indonesia.
    Diambil dari Bimbel dan Pengalaman Penulis

    Penulis. Istiana Kusumastuti, S.ST., Bdn., M.Kes

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini