Kita sering diajarkan untuk menjadi pribadi yang baik, peduli, dan selalu menolong orang lain. Namun, di balik ajaran ini, banyak dari kita tanpa sadar tumbuh menjadi “orang gak enakan”—seseorang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain, meskipun kadang merugikan diri sendiri. Mungkin kelihatannya sepele, tapi kebiasaan ini bisa berdampak serius pada kesehatan mental kita. Artikel ini akan membantu kamu memahami apa itu “orang gak enakan,” dampaknya pada kesejahteraan mental, dan bagaimana cara berhenti membiarkan kebiasaan ini mengontrol hidupmu.
Apa Itu Orang Gak Enakan?
Orang gak enakan adalah mereka yang cenderung merasa tidak nyaman untuk menolak permintaan atau keinginan orang lain. Mereka sering kali rela mengorbankan waktu, energi, bahkan kebutuhan pribadinya demi membuat orang lain merasa nyaman atau senang. Di permukaan, ini mungkin terlihat sebagai bentuk kepedulian dan keramahan, tapi tanpa disadari, ini bisa menjadi lingkaran setan yang merugikan diri sendiri.
Apakah kamu termasuk orang yang sulit mengatakan “tidak”? Atau selalu merasa bersalah setelah menolak seseorang? Jika iya, bisa jadi kamu sudah terjebak dalam perangkap menjadi “orang gak enakan.”
Dampak Menjadi Orang Gak Enakan pada Kesehatan Mental
Banyak yang mengira bahwa menyenangkan orang lain adalah tanda kebaikan hati. Tapi ketika hal ini dilakukan secara berlebihan, justru bisa menekan mental kita. Berikut beberapa dampaknya:
- Stres dan Keletihan Mental
Memenuhi harapan semua orang adalah pekerjaan yang melelahkan. Saat kamu terlalu banyak menyetujui permintaan orang lain, tanpa sadar kamu memupuk stres yang terus bertumpuk. Semakin lama, stres ini bisa menguras tenaga dan bahkan membuatmu kelelahan secara emosional. - Rendahnya Rasa Percaya Diri
Terlalu sering mengorbankan kebutuhan sendiri untuk orang lain bisa membuatmu merasa bahwa kebutuhan dan perasaanmu kurang penting. Ini lama-lama bisa menurunkan harga diri dan membuatmu berpikir bahwa kebahagiaan orang lain lebih berharga daripada kebahagiaanmu sendiri. - Kecemasan Berlebih
Rasa takut mengecewakan orang lain atau dikritik karena menolak permintaan mereka bisa memicu kecemasan. Ini membuat kamu terus-menerus khawatir tentang bagaimana orang lain memandangmu, dan bisa membuat hidup terasa seperti beban. - Burnout dan Kelelahan
Ketika kamu terus-menerus “ada” untuk orang lain, kamu akan mengorbankan waktu untuk diri sendiri. Ini bisa membuatmu kelelahan secara fisik dan mental. Bahkan, terlalu sering menjadi “yes person” dapat membuatmu merasa kehilangan arah dan tujuan hidupmu.
Tips Mengatasi Kebiasaan “Gak Enakan”
Berhenti menjadi orang gak enakan bukan berarti kamu berubah jadi egois atau tidak peduli. Justru dengan belajar berkata “tidak” di saat yang tepat, kamu bisa menjaga kesehatan mentalmu dan tetap memiliki hubungan yang sehat dengan orang lain. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba:
- Latihan Mengatakan “Tidak” dengan Lembut
Mulailah dengan menolak hal-hal kecil. Kamu bisa berlatih mengatakan “tidak” secara halus, misalnya dengan mengatakan, “Maaf, saya belum bisa membantu saat ini,” atau “Saya punya komitmen lain yang harus diprioritaskan.” Ingat, menolak permintaan orang lain bukan berarti kamu orang jahat. - Pahami Batasan Diri Sendiri
Penting untuk mengenal batas-batas kemampuan dan kenyamananmu. Jika kamu tahu batasanmu, kamu akan lebih mudah mengetahui kapan saatnya berkata “tidak” dan kapan kamu bisa membantu dengan tulus. - Menyusun Prioritas
Tentukan hal-hal yang benar-benar penting dalam hidupmu. Jika ada permintaan yang tidak sesuai dengan prioritasmu, beranikan diri untuk menolak. Ini akan membantumu fokus pada hal-hal yang lebih berarti bagi dirimu sendiri. - Self-Care sebagai Prioritas Utama
Luangkan waktu untuk dirimu sendiri. Self-care bukan hanya soal merawat tubuh, tapi juga tentang menghargai dirimu sendiri. Dengan memberikan waktu dan perhatian untuk kebutuhan pribadi, kamu akan lebih kuat dan sehat, baik secara fisik maupun mental. - Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
Bersikap jujur dan langsung adalah kunci. Terkadang, menjelaskan alasan di balik penolakan bisa membuat orang lain lebih mengerti posisi kita. Kamu bisa mengatakan, “Saat ini saya sedang fokus pada beberapa hal penting, jadi saya belum bisa membantu.” Komunikasi yang jujur adalah langkah awal untuk menjalin hubungan yang sehat dan seimbang.
Menjadi Baik Bukan Berarti Harus “Gak Enakan”
Ingat, menjadi orang baik tidak sama dengan menjadi orang yang selalu menyetujui permintaan orang lain. Menjadi orang baik berarti tetap peduli pada orang lain, namun dengan tetap menghormati kebutuhan diri sendiri. Kamu bisa membantu orang lain tanpa harus merugikan diri sendiri. Bahkan, orang yang benar-benar peduli padamu akan menghargai kejujuran dan ketegasanmu dalam menetapkan batasan.
Menjadi orang gak enakan mungkin terasa seperti jalan yang lebih mudah untuk menjaga hubungan dengan orang lain. Namun, ketika kebiasaan ini dibiarkan, ia dapat menjadi racun bagi kesehatan mental dan kebahagiaanmu. Mulailah belajar untuk menolak dengan baik, menetapkan batasan, dan menghargai dirimu sendiri. Karena pada akhirnya, menjaga kesehatan mental bukanlah tindakan egois, tapi investasi bagi kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.
Jadi, mulai sekarang, jangan biarkan rasa “gak enakan” mengontrol hidupmu. Beranikan dirimu untuk berkata “tidak” demi kebaikan dirimu sendiri.
Mksh inponya..sangat brguna..