LATIHAN SOAL UJI KOMPETENSI KEBIDANAN SERI NIFAS

0
278

LATIHAN SOAL UJI KOMPETENSI KEBIDANAN SERI NIFAS
Bdn. Istiana Kusumastuti, S.ST., M.Kes
  1. Seorang perempuan umur 28 tahun, P2A0, postpartum 6 jam di TPMB,
    mengeluh masih terasa mules pada perut, hasil anamnesis : kontraksi
    uterus baik, hasil pemeriksaan : TD 120/80 mmHG, N 80X/menit, P
    24X/menit, S 36 C, TFU 2 jari dibawah pusat, lochea rubra, tidak ada
    kelainan. Apakah fokus asuhan pada kasus tersebut ?
    a. Menilai adanya tanda-tanda demam
    b. Memastikan involusi berjalan normal
    c. Menanyakan tentang penyakit ibu
    d. Mencegah perdarahan pada masa nifas
    e. Ibu mendapat cukup makanan

    Kata Kunci :
    Postpartum 6 jam Pembahasan : Pada kasus ibu melahirkan 6 jam yang, jadi fokus asuhan pada kunjungan pertama 6-8 jam salah satunya adalah mencegah terjadinya perdarahan pada masa nifas.
    Pembahasan 
    Konsep teori :
    Fokus asuhan/Tujuan kunjungan 6-8 jam masa nifas menurut Susanto (2019) adalah :
    – Mencegah terjadinya perdarahan pada masa nifas karena atonia
    – Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, merujuk bila perdarahan
    berlanjut.
    – Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
    mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
    – Pemberian ASI awal
    – Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
    – Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi

    Jawaban: D. Mencegah terjadinya perdarahan.

  2. Seorang perempuan umur 25 tahun, P1A0, postpartum hari ke 2 di
    TPMB, mengeluh merasa khawatir pada tubuhnya hasil anamnesis :
    merasa tidak nyaman sebagai akibat perubahan fisik yang dialami, hasil
    pemeriksaan : TD 120/80 mmHG, N 80X/menit, P 24X/menit, S 36 C,
    TFU normal. Mengatakan belum bisa merawat bayinya karena jika
    melihat bayi akan mengingatkan pada proses persalinan yang dialami.

    Apakah tahap penyesuaian adaptasi psikologis yang sedang dialami pada
    kasus tersebut ?
    aFase Taking Hold
    b. Fase Letting Go
    c. Taking On
    d. Let It Go
    e. Taking In


    Kata Kunci
    : Postpartum hari ke 2, mengingat proses persalinan yang lalu.
    Pembahasan: Takin In
    Terjadi pada hari 1-2 setelah persalinan, berfokus pada dirinya sendiri, ibu
    masih pasif dan sangat tergantung pada orang lain, perhatian ibu tertuju pada
    kekhawatiran perubahan tubuhnya, ibu lebih mengingat pengalaman
    melahirkan dan persalinan yang dialami, serta kebutuhan tidur dan nafsu
    makan meningkat (Sutanto, 2019).
    Pada kasus ibu mengatakan belum bisa merawat bayinya karena jika melihat
    bayinya akan mengingatkan pada proses persalinan yang dialami. Hal ini
    berarti ibu memasuki tahap Taking In.
    Jawaban : E.
    Taking In

  3. Seorang perempuan umur 27 tahun P2A0 Postpartum 24 jam di TPMB,
    dengan keluhan masih terasa nyeri pada perut. Hasil pemeriksaan: TD
    110/80mmHg, N 82x/menit, S 38ºC, P 20 x/menit, TFU 2 jari bawah
    pusat, Lochea Rubra.
    Apa tahapan periode masa nifas yang dialami
    perempuan tersebut?
    aPeriode Late Postpartum
    b. Periode Early Postpartum
    c. Periode immediate postpartum
    d. Late Puerperium
    e. Immediate Puerperium

    Kata Kunci
    : Postpartum 24 jam
    Pembahasan: Tahapan yang terjadi pada masa nifas menurut Saleha (2009) adalah :
    – Periode immediate postpartum
    Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam
    – Periode early postpartum (24 jam – 1 minggu)
    Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal
    – Periode Late postpartum (1 minggu – 5 minggu)
    Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari dan
    konseling KB
    Pada kasus dijelaskan ibu postpartum 24 jam jadi tahapan
    yang sedang dialami ibu adalah periode immediate
    postpartum. karena immediate postpartum dihitung sejak
    plasenta lahir sampai 24 jam postpartum.

    Jawaban : C
    . Immediatte pospartum

  4. Seorang perempuan umur 24 Tahun, P2A0 melahirkan di TPMB 6 jam
    yang lalu. Hasil anamnesis: kontraksi uterus baik, pengeluaran darah
    pervaginam sedikit, ASI lancar keluar, pemeriksaan : TD 100/80mmHg,
    36ºc, P 22 x/menit, N 80 x/menit, TFU 2 jari bawah pusat, lochea Rubra.
    Setelah 24 jam ibu diperbolehkan pulang.

    Kapan kunjungan ulang berikutnya?
    a. 2 hari postpartum
    b. 3 hari postpartum
    c. 4 hari postpartum
    d. 5 hari postpartum
    e. 6 hari postpartum

    Kata Kunci :
    Postpartum 6 jam
    Pembahasan : a. 6-8 jam
    b. 6 Hari setelah persalinan
    c. 2 minggu setelah persalinan
    d. 6 minggu setelah persalinan
    Kata Kunci : Postpartum 6 jam 
    Ibu sudah melakukan kunjungan nifas 6 jam postpartum maka sesuai
    dengan jadwal berikutnya kunjungan ulang nifas dilakukan 6 hari post
    partum.
    Jawaban  E. 6 Hari setelah
    persalinan/postpartum

  5. Seorang perempuan umur 30 Tahun, P2A0 postpartum hari ke 6 datang
    ke TPMB dengan keluhan demam, nyeri pada tungkai saat berjalan dan
    kaki bengkak. Hasil pemeriksan: TD 110/80mmHg, N 88 x/menit, 38,7ºc,
    P 22 x/menit, lochea Sangoilenta, terdapat tanda Homan (+), dan oedema
    pada tungkai (+).

    Apa diagnosis pada kasus tersebut?
    a. Metritis
    b. Tromboflebitis
    c. Vulvitis
    d. Tromboflebiotis
    e. Tromboembonik

    Kata Kunci:
    terdapat tanda homan yang positif
    Pembahasan:  Tanda-tanda tromboflebitis menurut Kemenkes RI (2013).
    – Kemerahan pada daerah vena supervisial
    – Teraba lembut pada vena betis dan kaki
    – Anggota badan terasa panas bila disentuh
    – Sedikit oudema pada kaki
    – Meningkatnya nadi
    – Mati rasa pada kaki
    – Tanda Homan positif
    Keluhan yang dirasakan oleh perempuan tersebut
    mengacu pada kasus trombofeblitis sehingga
    pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk menentukan
    diagnosis pada kasus tersebut adalah tanda Homan
    yang positif.
    Jawaban: B.
    Trombofeblitis

  6. Seorang perempuan umur 29 Tahun, P2A0 postpartum hari ke 6 datang
    ke TPMB dengan keluhan badan terasa panas/demam, nyeri pada jalan
    lahir dan keluar cairan yang berbau busuk. Hasil pemeriksan: TD
    110/70mmHg, N 90 x/menit, 39,5ºc, P 24 x/menit, uterus teraba lembek
    dan membesar, lochea banyak dan berbau.
    Apa diagnosis yang tepat pada
    kasus tersebut?
    a. Metritis
    b. Vulvitis
    c. Vaginitis
    d. Parametritis
    e. Serviksitis

    Kata Kunci :
    Uterus membesar dan lembek, lochea banyak dan berbau, badan terasa
    panas/demam, nyeri pada jalan lahir.
    Pembahasan : Gejala klinis parametritis menurut Saleha (2009) adalah sebagai berikut :
    – Uterus agak membesar dan lembek
    – Nyeri pada perabaan
    – Suhu tubuh 39-40 C
    – Nadi cepat dan menggigil
    – Lochea banyak dan berbau
    Jadi keluhan yang dialami perempuan tersebut adalah berkaitan dengan tanda dan gejala yang
    mengacu pada parametritis seperti suhu tubuh tinggi, uterus teraba lembek & membesar, serta
    lochea yang banyak dan berbau.
    Jawaban  : D. Parametritis

  7. Seorang perempuan, umur 20 tahun, P1A0, nifas 1 hari di Puskesmas PONED, tampak sedih bila dekat degan bayinya. Riwayat persalinan vakum ekstraksi dengan indikasi kala II melampaui 60 menit. Hasil anamenesis: berulang-ulang mengatakan kehamilan dan persalinan ini menyiksa dirinya, ibu sangat gelisah dan menolak meyusui. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88x/menit, S 36,2 C. 
    Sikap apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
    a. Membiarkan pasien sendiri
    b. Memberikan dukungan psikologi
    c. Menganjurkan istirahat agar pikiran tenang 
    d. Merujuk ibu untuk konsultasi dengan psikolog 
    e. Membujuk agar mau berinteraksi dengan bayinya 

    Kata Kunci: Ibu mengatakan kehamilan dan persalinannya menyiksa dirinya, gelisah dan menolak menyusui
    Pembahasan: Kondisi kasus menunjukkan pasien/klien sedang membutuhkan teman yang tulus memperhatikannya. Kasus kejiwaan tidak bisa selesai dalam sekejap maka perlu tindakan yang bertahap.
    Jawaban: B. Memberikan dukungan psikologi

  8. Seorang perempuan umur 27 Tahun, P2A0 postpartum hari ke 10 datang
    ke TPMB dengan keluhan keluhan payudara bengkak. Hasil anamnesis;
    terasa nyeri pada payudara, keras dan berbenjol-benjol serta kemerahan.
    Hasil pemeriksan : TD 110/80mmHg, N : 80 x/menit, S: 38,7ºc, P : 22
    x/menit.
    Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
    a. Abses Payudara
    b. Tumor payudara
    c. Mastitis
    d. Payudara bengkak
    e. Benjolan payudara

    Kata Kunci:
    postpartum hari ke 10, payudara bengkak, nyeri dan kemerahan serta
    demam
    Pembahasan: Gejala mastitis menurut Sutanto (2019):
    – Payudara bengkak disertai rasa nyeri
    – Payudara tampak merah
    – Payudara terasa keras dan berbenjol-benjol
    – Demam
    Berdasarkan keluhan yang dirasakan oleh perempuan tersebut sesuai dengan gejala
    yang timbul yaitu payudara bengkak dan berbenjol-benjol, nyeri, kemerahan dan
    demam serta timbul pada hari ke 10 post partum.
    Jawaban: C. Mastitis

  9. Seorang perempuan umur 26 Tahun, P2A0 postpartum hari ke 5 datang
    ke TPMB. Hasil anamnesis; terlihat puting susu lecet dan nyeri ketika
    menyusui bayi dan bayi terlihat rewel ketika menyusu. Hasil pemeriksan:
    TD 110/80mmHg, N 80 x/menit, S 36ºc, P 20 x/menit.
    Apakah pendidikan kesehatan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
    a. Tentang ASI ekslusif
    b. Teknik menyusui yang benar
    c. Perawatan payudara
    d. Posisi menyusui yang tepat
    e. Menyusui sesering mungkin

    Kata Kunci:
    puting susu lecet
    Pembahasan: Menurut Saleha (2009), terjadinya puting susu lecet karena kesalahan dalam teknik
    menyusui, karena bayi tidak menyusui sampai ke areola tertutup oleh mulut bayi. Bila
    bayi menyusu hanya pada puting susu maka bayi akan mendapat hanya sedikit ASI
    karena gusi bayi tidak menekan pada sinus laktoferus, sedangkan pada ibu akan
    mengalami nyeri/puting susu lecet.
    Penkes yang sesuai pada kasus untuk mencegah hal tersebut adalah memberikan teknik
    menyusui yang benar, setelah ibu paham maka dapat mengaplikasikan tehknik menyusui
    dengan benar.
    Jawaban : B. Tehnik menyusui yang benar

  10. Seorang perempuan umur 25 Tahun, P2A0 postpartum hari ke 5 datang
    ke TPMB dengan keluhan payudara bengkak, nyeri, dan kemerahan.
    Hasil anamnesis; payudara teraba keras dan nyeri. Hasil pemeriksan: TD
    100/70mmHg, N 82 x/menit, S 36ºc, P 20 x/menit. Bayi rewel dan tidak
    mau menyusu.

    Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
    a. Memberikan kompres dingin
    b. Memberikan kompres hangat
    c. Memberikan antibiotik
    d. Menggunakan bra khusus
    e. Memberikan antipiretik

    Kata Kunci :
    Payudara bengkak, nyeri dan kemerahan
    Pembahasan: Setiap ibu akan mengalami bendungan atau pembengkakan pada payudara. Hal ini
    merupakan kondisi yang alamiah, bukan disebabkan overdistensi dari saluran sistem
    laktasi. Bendungan payudara terjadi karena peningkatan aliran vena dan limfe pada
    payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi (Kemenkes RI, 2013).
    Penanganan yang dilakukan bila ibu menyusui bayinya :
    1) Susukan sesering mungkin
    2) Kedua payudara disusukan
    3) Kompres hangat payudara sebelum disusukan
    Pada kasus dapat ditegakkan diagnosis yaitu payudara bengkak,
    maka tindakan yang tepat adalah melakukan kompres hangat
    sebelum bayi disusui.
    Jawaban : B.
    Memberikan kompres hangat pada payudara

  11. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A1
    nifas 3 hari dikunjungi bidan ke rumah. Hasil anamnesis: keluar darah banyak. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, S 380
    C, N 84
    x/menit, P 19 x/menit, TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus lembek, kandung kemih
    penuh dan tegang, lochea rubra.

    Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
    kasus tersebut?

    a. Distensi kandung kemih
    b. Infeksi kandung kemih
    c. Infeksi saluran kemih
    d. Subinvolusio
    e. Infeksi nifas

    Kata Kunci: Postpartum 3 hari, uterus lembek, kandung kemih penuh 
    Pembahasan: Subinvolusi adalah kegagalan uterus untuk
    mengikuti pola normal involusi/proses involusi rahim
    tidak berjalan sebagaimana mestinya,sehingga proses
    pengecilan uterus terhambat.
    Biasanya tanda dan gejala subinvolusi tidak
    tampak,sampai kira-kira 4 – 6 minggu postpartum.
    – Fundus uteri letaknya tetap tinggi didalam abdomen/pelvis dari yang
    – Diperkirakan/penurunan fundus uteri lambat dan
    tonus uterus lembek.
    – Keluaran kochia seringkali gagal berubah
    dari bentuk rubra kebentuk serosa,lalu kebentuk lochia alba
    – Lochia bisa tetap dalam bentuk rubra dalam
    waktu beberapa hari postpartum/lebih dari 2
    minggu postpartum
    – Lochia bisa lebih banyak daripada yang
    diperkirakan
    – Leukore dan lochia berbau menyengat,bisa
    terjadi jika ada infeksi.
    – Pucat,pusing,dan tekanan darah rendah
    – Bisa terjadi perdarahan postpartum dalam
    jumlah yang banyk ( > 500 ml )
    – Nadi lemah,gelisah ,letih,ekstrimitas dingin
    Jawaban: D. Subinvolusi

  12. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P2A0,
    melahirkan 2 bulan yang lalu, datang ke
    BPM dengan keluhan keputihan. Hasil anamnesis: gatal-gatal di sekitar area genetalia, belum haid, menyusu ekslusif. Sudah sanggama
    sejak nifas 40 hari. Hasil pemeriksaan: TD
    120/70 mmHg, N 78 x/menit, P 22 x/menit,
    keputihan berwarna kuning kehijauan.

    Penyebabnya apakah yang paling mungkin
    pada kasus tersebut?

    a. Trikomoniasis
    b. Kandidiasis
    c. Klamedia
    d. Gonore
    e. Sifilis 

    Kata Kunci: Keputihan berwarna kuning kehijauan
    Pembahasan: Trikomoniasis adalah infeksi pada vagina yang
    disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis Diagnosis dengan tanda dan gejala yang dapat muncul
    adalah: duh tubuh vagina kuning kehijauan dan berbusa, vagina bau dan gatal, edema atau eritema vagina, strawberry cervix. Diagnosis dilakukan dengan
    melihat trikomonas hidup pada sediaan langsung duh
    tubuh dalam larutan NaCl fisiologis.
    Jawaban: A Trikomoniasis

  13. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P3A0
    nifas 8 jam di Puskesmas, riwayat HPP 400
    cc. Hasil anamnesis: pusing dan lemas. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 88
    x/menit, P20 x/menit, S 36,90
    C, TFU 2 jari
    bawah pusat, uterus teraba lembek, kandung
    kemih kosong, jumlah darah satu pembalut
    penuh.

    Rencana asuhan apakah yang paling tepat
    pada kasus tersebut?

    a. Beri analgetika.
    b. Observasi tanda vital
    c. Observasi perdarahan
    d. Penuhi kebutuhan nutrisi
    e. Observasi keadaan umum  

    Kata Kunci: Nifas 8 jam, riwayat HPP, uterus lembek  
    Pembahasan: Asuhan ibu selama masa nifas antara lain:
    periksa TD, Perdarahan pervaginam, kondisi perineum, tanda infeksi, kontraksi uterus, tinggi fundus dan
    temperatur secara rutin. Karena kasus diatas menunjukkan pasien dengan riwayat HPP, sehingga yang
    paling penting observasi perdarahan untuk mencegah
    terjadinya komplikasi.
    Jawaban: C Observasi perdarahan

  14. Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0,
    nifas 7 hari, datang ke BPM mengeluh perdarahan satu hari yang lalu. Hasil anamnesis:
    darah keluar sedikit berwarna kecoklatan.
    Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 88
    x/menit, P 20 x/menit, S 36,20
    C, TFU 1/2 pusat simfisis, tampak gumpalan dengan jumlah
    darah sekitar 200 cc. Bidan belum pernah
    memiliki pengalaman menangani ibu dengan
    perdarahan post partum sekunder
    Tindakan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?

    a. Memasang infus
    b. Merujuk ke rumah sakit
    c. Melakukan eksplorasi uterus
    d. Berkonsultasi dengan bidan yang lebih
    senior
    e. Mempelajari kembali buku sumber untuk
    penanganan HPP 

    Kata Kunci: Jumlah darah 200 cc di hari ke 7
    Pembahasan: 
    Lochea adalah istilah untuk sekret dari uterus yang keluar melalui vagina selama puerperium.
    Dibawah ini adalah tahapan keluarnya lochea pada
    masa nifas:

    – Lochea Rubra: Lochea ini muncul pada hari ke
    1-4 masa post partum. Cairan yang keluar berwarna
    merah karena berisi darah segar, jaringan sisa – sisa
    plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo, dan mekonium.
    – Lochea Sanguinolenta : Cairan yang
    keluar berwarna merah kecoklatan dan
    berlendir. Berlangsung dari hari ke 4
    sampai ke 7 post partum.
    – Lochea Serosa: Lochea ini berwarna
    kuning kecoklatan karena mengandung
    serum, leukosit dan robekan/laserasi
    plasenta. Muncul pada hari ke 7 sampai
    ke 14 post partum.
    – Lochea Alba: Mengandung leukosit, sel
    desidua, sel epitel, selaput lendir serviks
    dan serabut jaringan yang mati. Lochea
    ini berlangsung selama 2-6 minggu post
    partum.

    Tanda dan gejala terjadinya Pendarahan Post
    Partum Skunder
    antara lain sebagai berikut:

    – Pendarahan terjadi secara terus menerus
    setelah seharusnya lokhia rubra berhenti
    – Pendarahan dapat terjadi secara mendadak, seperti pendarahan post partum
    primer dan di ikuti gangguan system
    kardiovaskuler sampai syok.
    – Mudah terjadi infeksi skunder sehingga
    dapat menimbulkan: lochea keruh dan
    berbau dan kejadian sub involusi
    Jawaban: B. Rujuk ke Rumah Sakit

  15. Seorang perempuan umur 25 Tahun, postpartum hari ke 5 datang ke
    TPMB mengeluh sering mengalami perasaan bersalah. Hasil anamnesis:
    mudah sedih, cepat marah, dan tidak mau merawat bayinya. Hasil
    pemeriksaan: TD 120/80mmHg, N 82 x/menit, 37ºc, P 20 x/menit, TFU 3
    jari bawah pusat, lochea sangoilenta. Bayi rewel dan tidak mau menyusu.

    Apakah yang dialami oleh perempuan tersebut?
    a. Depresi Post Partum
    b. Psikosis Post partum
    c. Postpartum sindrom
    d. Postpartum depresi
    e. Postpartum blues

    Kata Kunci:
    sering mengalami perasaan bersalah, cepat marah dan tidak mau menyusui bayi.
    Pembahasan: Post partum blues adalah suatu gangguan psikosis sementara yang ditandai dengan
    terjadinya kemurungan pada masa nifas, biasanya timbul pada hari ke 2-14. Gejala yang
    dapat muncul yaitu depresi, sedih, sering menangis, mudah tersinggung dan pelupa,
    cenderung menyalahkan diri sendiri, cemas, kelelahan, sering menangis, mood mudah
    berubah (sutanto, 2019)
    Ibu mengalami kondisi tersebut dalam minggu pertama setelah melahirkan dan salah
    satu gejalanya adalah sering mengalami perasaan bersalah, mudah sedih, cepat marah
    dan tidak mau merawat bayinya, sering merasa bersalah, maka diagnosis yang tepat
    adalah postpartum blues.
    Jawaban : E. Postpartum blues
Referensi: Diambil dari berbagai sumber dan pengalaman penulis yang sudah mengikuti uji kompetensi 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini