LATIHAN SOAL UJI KOMPETENSI KEBIDANAN DAN PEMBAHASANNYA SERI1

0
226

Istiana Kusumastuti, S.ST., Bdn., M.Kes

 
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke TPMB dengan keluhan merasa sedih. Berdasarkan anamnesis, dia telah menikah selama satu tahun tetapi belum memiliki anak, dan aktif melakukan hubungan seksual dua kali seminggu. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 80 kali per menit, frekuensi pernapasan 20 kali per menit, suhu tubuh 36,5 °C, serta tidak ada benjolan atau rasa nyeri pada area suprapubik. Bidan kemudian melakukan konseling dengan sifat yang jujur dan transparan. Apa kewajiban bidan menurut kode etik yang tepat dalam kasus tersebut?
A. Tugasnya
B. Profesinya
C. Diri sendiri
D. Sejawat dan tenaga kesehatan
E. Pemerintah, nusa bangsa, dan tanah air
 
Kata Kunci:
Bidan melakukan konseling dengan sifat jujur dan transparan.
 
Pembahasan:
  • Jawaban A Salah, kewajiban bidan terhadap tugasnya menyatakan bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk melakukan konseling dan rujukan
  • Jawaban B Benar, kewajiban bidan terhadap Profesinya berisi Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung citra profesinya, Kode etik profesi menuntut para anggotanya bekerja secara terbuka dan transparan dalam mengamalkan keahlian profesinya. Pertanggungjawaban moral profesi dilakukan kepada hati nurani dan moralitas dirinya yang ditunjukkan dengan sifat jujur
  • Jawaban C Salah, kewajiban bidan terhadap diri sendiri adalah bagaimana bidan harus memelihara kesehatan dan berusaha meningkatkan pengetahuan serta keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu
  • Jawaban D Salah, kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan berkaitan dengan menjalin hubungan bersama teman sejawat dan saling menghormati
  • Jawaban E Salah, kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air ber-isi melaksanakan ketentuan pemerintah dan berpartisipasi menyumbangkan pemikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan kesehatan
Kunci Jawaban: b. Profesinya
 
 
Seorang perempuan, 21 tahun, G2P1A0, hamil 32 minggu, datang ke Puskesmas dengan keluhan sakit kepala. Hasil anamnesis: sulit tidur, mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya. Hasil pemeriksaan: KU baik,TD 160/100 mmHg, N 82x/menit, S 36,50C, P 24x/menit, TFU 30 cm, preskep, DJJ 142x/menit teratur, ekstremitas edema (+).
Apakah faktor predisposisi yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Umur ibu
B. Multipara
C. Kelainan darah
D. Kurang istirahat
E. Riwayat preeklamsia

Kata kunci:
– Sakit kepala
– Ibu mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
– TD 160/100 mmHg, ekstremitas: edema +. Protein urine +

Pembahasan:

  • Jawaban: A, Umur ibu terlalu muda (< 18 tahun) atau terlalu tua (>35 tahun) merupakan faktor predisposisi kejadian preeklamsia. Pada kasus tersebut umur ibu termasuk umur reproduksi sehat.
  • Jawaban B, Yang menjadi faktor predisposisi kejadian preeklamsia adalah kehamilan pertama (primigravida). Pada kasus tersebut merupakan kehamilan kedua.
  • Jawaban C, Kelainan darah Thrombophilia, suatu keadaan terjadinya perubahan tekanan darah yang diakibatkan karena produksi thrombin yang berlebih. Kelainan ini bersifat herediter serta diakibatkan karena kebiasaan merokok, efek penggunaan alat kontrasepsi dan gangguan peredaran darah. Pada kasus tersebut tidak terdapat data yang menunjang.
  • Jawaban D, Kurang istrirahat tidak menjadi faktor predisposisi kejadian preeklamsia.
  • Jawaban E, Salah satu faktor predisposisi terjadinya preeklamsiaadalah riwayat preeklamsiapada kehamilan sebelumnya dan pada keluarga. Pada kasus ini ibu mengalami riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya.

Jawaban: E.Riwayat preeklamsia

Seorang ibu datang ke Rumah Sakit untuk memeriksakan bayinya yang berusia 3 hari. Hasil anamnesis: bayi menyusu kurang adekuat. Hasil pemeriksaan: kulit bayi kuning dari kepala sampai leher, S 37,5C, P 53 x/menit. Termasuk ikterus derajat berapakah kondisi ini menurut Kramer? 

A. Derajat 1
B. Derajat 2
C. Derajat 3
D, Derajat 4
E. Derajat 5

Kata Kunci:
Bayi usia 3 hari, kulit bayi kuning dari kepala sampai leher 
Pembahasan :

Kunci jawaban: A. Derajat 1

Seorang perempuan berusia 20 tahun, G1P0A0, hamil 24 minggu, datang ke PMB dengan keluhan gusi berdarah dan merasa tidak nyaman dengan kondisinya. Keluhan ini sudah dialami sejak 5 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 110/80 mmHg, denyut nadi 78 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit, suhu tubuh 36,5°C, tinggi fundus uteri 24 cm, dan denyut jantung janin 135 kali per menit. Apakah penyebab keluhan tersebut?

A. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron
B. Penurunan hormon estrogen dan progesteron
C. Penurunan hormon chorionic gonadotropin
D. Peningkatan hormon progesteron
E. Peningkatan hormon estrogen

Kata Kunci : Hamil 24 minggu, Mengeluh gusi berdarah dan tidak nyaman degan keadaan
Pembahasan : Peningkatan hormon estrogen pada kehamilan menyebabkan terjadinya proliferasi sel, sedangkan peningkatan hormon progesteron menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah pada gusi. Peningkatan kedua hormone menyebabkan gusi sensitif dan berisiko terjadi perdarahan pada gusi.

Jawaban : A (Peningkatan hormon estrogen progesterone)

Seorang perempuan berusia 31 tahun datang ke RS untuk melakukan pemeriksaan. Hasil anamnesis: tidak datang haid sudah 2 bulan, mengeluh sakit perut bagian bawah dan mengeluarkan darah bercak berwarna coklat tua. Hasil pemeriksaan: belum ada pembukaan serviks, nyeri goyang porsio, plano test (+), Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut? 

A. Kehamilan Ektopik Terganggu 
B. Abortus Imminen 
C. Abortus Insipiens 
D. Abortus Provokatus 
E. Abortus Inkomplit

Kata Kunci: Tidak datang haid selama 2 bulan, sakit perut bagian bawah, bercak darah berwarna coklat tua, belum ada pembukaan serviks, nyeri goyang porsio, PP (+)

Pembahasan: 
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) merupakan kehamilan yang berbahaya karena tempat implantasinya tidak memberikan kesempatan untuk tumbuh kembang mencapai aterm. Anamnesis tentang trias KET: amenorea, terdapat rasa nyeri mendadak pada seluruh abdomen, perdarahan pervaginam, kemudian pada pemeriksaan khusus melalui vagina terdapat nyeri goyang porsio pada pemeriksaan serviks. 

Kunci Jawaban: A. Kehamilan Ektopik Terganggu 

 
Seorang perempuan, 25 tahun, G1P0A0, hamil 36 minggu, datang ke Posyandu dengan keluhan sakit pada anus. Hasil anamnesis: saat BAB sangat keras dan teraba benjolan pada anus. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/90 mmHg, N 88x/menit, S 36oC, P 24 x/menit, TFU 30 cm, punggung kanan, preskep, konvergen, DJJ 142x/menit teratur, hemoroid (+), Hb 11 g/dL, protein urine (-), reduksi urin (-). Apa edukasi yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Perbanyak istirahat
B. Lakukan latihan kegel
C. Mandi dengan air hangat
D. Hindari menyentuh rektum
E. Segera defekasi jika ada sedikit keinginan

Kata kunci: Keluhan sakit pada anus. Hasil anamnesis: saat BAB tinja sangat keras dan teraba benjolan pada anus. Hasil pemeriksaan hemoroid +.

Pembahasan:

  • Jawaban A, Kebutuhan istirahat ibu hamil tidak berbeda antara ibu hamil yang mengalami hemoroid dan yang tidak.
  • Jawaban B, Latihan kegel sangat dianjurkan bagi ibu hamil yang mengalami hemoroid untuk meningkatkan sirkulasi darah.
  • Jawaban C, Lebih khusus, pada kasus hemoroid disarankan untuk berendam menggunakan air hangat, hal ini dapat memberikan rasa nyaman dan juga meningkatkan sirkulasi darah.
  • Jawaban D, Anjurkan ibu untuk memasukkan kembali hemoroid ke dalam rectum, sehingga ibu tidak perlu khawatir menyentuh rectum.
  • Jawaban E, Pada kasus hemoroid, defekasi harus dilakukan saat sudah benar-benar terdapat rangsangan BAB, hindari memaksakan mengedan saat defekasi jika tidak ada rangsangan untuk mengedan.
Jawaban: B. Lakukan latihan kegel
 
 
Seorang bayi laki-laki baru saja lahir 30 menit yang lalu di TPMB. Dari anamnesis, diketahui bahwa masa gestasi adalah 37 minggu. Bayi tidak segera menangis, air ketuban jernih, dan skor APGAR adalah 3. Hasil pemeriksaan menunjukkan kulit bayi berwarna kebiruan, gerakan lemah, tangisan merintih, dengan suhu tubuh 36°C.
Penatalaksanaan yang tepat untuk kasus ini adalah:
A. Lakukan IMD
B. Atur posisi bayi
C. Kehangatan bayi
D. Keringkan tubuh bayi
E. Isap lendir dari mulut dan hidung bayi
 
Kata kunci: Bayi tidak lahir menangis segera, APGAR Score 0-3
Pembahasan:
  • a. Melakukan IMD: Tidak tepat karena IMD dilakukan jika halnya bayi tidak ada tanda-tanda gangguan pernapasan.
  • b. Mengatur posisi bayi: kurang tepat, karena merupakan langkah ke-2 dalam penanganan asfiksia berdasarkan prinsip JAIKAN (Jaga kehangatan, Atur posisi, Keringkan, Atur posisi Kembali, Nilai).
  • c. Menjaga kehangatan bayi: Tepat, karena merupakan langkah awal/pertama dalam penanganan asfiksia berdasarkan prinsip JAIKAN (Jaga kehangatan, Atur posisi, Keringkan, Atur posisi Kembali, Nilai).
  • d. Keringkan tubuh bayi: kurang tepat, karena merupakan langkah ke-4 dalam penanganan asfiksia berdasarkan prinsip JAIKAN (Jaga kehangatan, Atur posisi, Keringkan, Atur posisi Kembali, Nilai).
  • e. Isap lendir dari mulut dan hidung bayi: kurang tepat, karena merupakan langkah ke-3 dalam penanganan asfiksia berdasarkan prinsip JAIKAN (Jaga kehangatan, Atur posisi, Keringkan, Atur posisi Kembali, Nilai).
Jawaban: C. Menjaga kehangatan bayi
 
 
Seorang bidan bertugas di ruang Poli KIA. Selain memberikan pelayanan, bidan juga melakukan penelitian mengenai pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap perawatan kehamilan di era kenormalan baru. Bidan membagikan kuesioner yang dapat diisi tanpa perlu mencantumkan nama. Prinsip etika apa yang diterapkan dalam kasus tersebut?
A. Anonimitas
B. Berkeadilan
C. Persetujuan yang diinformasikan
D. Asas kemanfaatan
E. Menghormati martabat
 
Kata Kunci: Bidan memberikan kuesioner untuk diisi tanpa harus mencantumkan namanya.
 
Pembahasan:
  • A. Anonimity:  Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur atau hasil penelitian yang akan disajikan
  • B. Berkeadilan: Dalam melakukan penelitian perlakuannya sama, artinya setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek harus seimbang
  • C. Informed consent: Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.
  • D. Asas kemanfaatan: Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan risiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan jika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risiko yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia
  • E. Menghormati martabat: Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian), hak asasi subjek harus dihargai.
Kunci Jawaban: A. Anonimity
 
 
Seorang perempuan berusia 28 tahun, P1A0, datang ke TPMB dan mengatakan bahwa dia bingung bagaimana cara memberikan ASI. Berdasarkan anamnesis, bayinya berumur 3 bulan dan masih menerima ASI, ibu akan kembali bekerja, dan mertuanya menyarankan untuk memberikan susu formula kepada bayinya. Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi umum baik, tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 78 kali per menit, suhu tubuh 36°C, dan frekuensi pernapasan 18 kali per menit. Bagaimana cara bidan mengedukasi ibu sesuai dengan etika kebidanan?
 
A. Memberitahu ibu bahaya susu formula
B. Mengajarkan ibu teknik pijat payudara
C. Menganjurkan ibu untuk menuruti mertuanya
D. Menginformasikan ibu untuk banyak makan makanan bergizi
E. Mengedukasi ibu tentang manajemen laktasi bagi ibu bekerja
 
Kata Kunci: bingung cara memberikan ASI, ibu akan aktif kembali bekerja
 
Pembahasan:
  • A. Jawaban kurang tepat, walaupun pemberian sufor dini akan bermasalah terhadap bayi, bidan tidak dianjurkan langsung mengatakan bahwa sufor itu berbahaya
  • B. Jawaban kurang tepat, tehnik massase payudara kurang tepat karena dari soal sudah jelas pengeluaran ASI ibu tidak bermasalah
  • C. Jawaban kurang tepat, memberikan ASI ekslusif kepada bayi adalah hak bayi dan ibu juga tidak memiliki masalah terhadap pengeluaran ASI dan payudaranya
  • D. Jawaban kurang tepat, makanan bergizi diperlukan oleh ibu menyusui karen akan mempengaruhi terhadap produksi ASI namun dari soal masalah yang ada pada ibu bukan karena gizi
  • E. Jawaban yang benar, payudara, produksi ASI dan pengeluran ASI ibu tidak bermasalah dan saat ini masih memberikan ASI, yang menjadi pokok permasalahan adalah ibu tersebut akan bekerja dan masih ingin memberikan ASI, sehingga edukasi tentang manajemen laktasi bagi ibu bekerja sangat penting.
Kunci Jawaban: E. Mengedukasi ibu tentang manajemen laktasi pada ibu bekerja
 
 
Seorang Perempuan, umur 30 tahun G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu, Kala II di PMB sedang dipimpin meneran. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36,7 C, N 90x/menit, RR 20x/menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, teratur, kontraksi 4x/10’/45″. saat ini kepala janin telah lahir tapi belum terjadi putaran paksi luar. Apakah langkah selanjutnya yang paling tepat pada kasus tersebut? 
 
A. Periksa lilitan tali pusat 
B. Pegang secara biparietal 
C. Lakukan sanggah susur 
D. Lahirkan bahu anterior 
E. Bersihkan muka bayi
 
Kata Kunci: Perhatikan pertanyaan yang menyatakan bahwa kepa janin telah lahir tapi belum terjadi putaran paksi luar, sehingga langkah selanjutnya adalah memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat. 
 
Pembahasan: 
Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering, sementara tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu meneran sambil bernapas cepat dan dangkal. Periksa lilitan tali pusat dan lakukan tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi.
 
Kunci Jawaban: A. Periksa Lilitan Tali Pusat 
 
Seorang perempuan baru saja melahirkan bayi di Rumah Sakit secara spontan. Hasil pemeriksaan: badan berwarna kemerahan dan ekstremitas kebiruan, ektremitas sedikit fleksi, nadi 90x/menit, napas tidak teratur dan merintih, saat hidung disentuh bayi menyeringai. Berapakah nilai APGAR pada bayi tersebut?

A. 4
B. 5
C. 5
D. 7
E. 8

Kata Kunci: Badan berwarna kemerahan dan ekstremitas kebiruan, ekstremitas sedikit fleksi, nadi 90x/menit, nafas tidak teratur dan merintih, saat hidung disentuh bayi sedikit menyeringai

 
Pembahasan: 

Kunci Jawaban: B.5

 
Seorang ibu hamil berusia 35 tahun G2P1A0 datang ke klinik bersalin dan telah melahirkan bayi laki-laki. plasenta lahir lengkap 25 menit setelah diberikan injeksi oksitosin ke-2. perdarahan 500cc, dilakukan message kontraksi uterus lembek, TFU setinggi pusat, TD: 100/70 mmHg N: 100x/mnt. Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh bidan untuk mengatasi perdarahan tersebut?
 
A. Berikan ergometrin 0,2 mg IM
B. Lakukan kompresi bimanual internal
C. Lakukan kompresi bimanual eksternal 
D. Pasang infus RL 500 ml + oksitosin 20 IU
E. Mengecek kelengkapan plasenta 
 
Kata kunci: Injeksi oksitosin ke 2,  Kontraksi uterus lembek, TFU setinggi pusat.
Pembahasan: 
Atonia uteri adalah tidak adanya kontraksi segera setelah plasenta lahir
Tanda-Tandanya:
  • Uterus tidak berkontraksi dan lembek 
  • Perdarahan terjadi segera setelah anak lahir
  • Tanda syok (Nadi cepat dan lemah, Tekanan darah yang rendah, Pucat, Keringat/ Kulit terasa dingin dan kembab, Pernapasan cepat, Gelisah, Bingung atau kehilangan kesadaran, Urine yang sedikit)
 
Penatalaksanaan atonia uteri:
  • Masase fundus uteri segera setelah lahirnya plasenta (maksimal 15 detik)
  • Bersihkan bekuan darah dan/ atau selaput ketuban dari vagina
  • Pastikan kandung kemih kosong 
  • Lakukan KBI selama 5 menit
  • Jika tidak berkontraksi anjurkan keluarga untuk melakukan KBE 
  • Berikan ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 600-1000 mcg per rektal 
  • Pasang infus + oksitosin 20 unit 
  • Jika tidak berkontraski rujuk segera. 
Kunci Jawaban: B Lakukan kompresi bimanual Internal
 
 
Seorang wanita berusia 29 tahun, G2P1A0, hamil 30 minggu, datang ke TPMB dengan keluhan sering pusing. Dari anamnesis, diketahui bahwa ia mudah lelah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi umum lemah, tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 76 kali per menit, suhu tubuh 37°C, pernapasan 20 kali per menit, dan konjungtiva pucat.
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk kasus ini adalah:
A. USG
B. NST
C. Protein urine
D. Hemoglobin
E. Glukosa urine
 
Kata Kunci:
Mudah lelah, sering pusing, TD 90/70 mmHg, konjungtiva pucat
Pembahasan: 
  • Pilihan jawaban A, USG digunakan untuk memantau kesejahteraan janin dalam kandungan, namun belum tepat digunakan untuk kasus di atas.
  • Pilihan jawaban B, NST digunakan untuk memantau kesejahteraan janin dalam kandungan, namun belum tepat digunakan untuk kasus di atas.
  • Pilihan jawaban C, protein urine digunakan sebagai salah satu indikator preeklamsia dan eklamsia pada ibu hamil. Data di atas tidak mendukung kondisi tersebut, karena tekanan darah pasien 90/70 mmHg.
  • Pilihan jawaban D, pasien dengan keluhan sering pusing, mudah lelah, dan konjungtiva pucat mengarah pada anemia, sehingga pemeriksaan yang diperlukan adalah pemeriksaan darah (hemoglobin).
  • Pilihan jawaban E, glukosa urine diperuntukkan bagi pasien dengan tanda-tanda diabetes melitus.
Kunci Jawaban: D. Haemoglobin
 
 
Seorang perempuan berusia 28 tahun, G2P1A0, hamil 37 minggu, datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri di anus. Hasil anamnesis menunjukkan bahwa ia tidak buang air besar selama 4 hari dan saat buang air besar, tinja sangat keras serta anus berdarah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi umum baik, tekanan darah 110/90 mmHg, nadi 100 kali per menit, suhu 36°C, pernapasan 24 kali per menit, tinggi fundus uteri 29 cm, posisi punggung janin di kanan, presentasi kepala janin, divergen 4/5, denyut jantung janin 142 kali per menit dan teratur, terdapat hemoroid, kadar hemoglobin 12,5 g/dl, protein urine negatif, dan reduksi urin negatif.
Faktor penyebab yang paling tepat untuk kasus tersebut adalah:
A. Konstipasi
B. Pembesaran uterus
C. Tekanan vena bagian dalam
D. Pengaruh hormon progesteron
E. Penekanan pembuluh darah eksternal

Kata kunci: Keluhan sakit pada anus. Hasil anamnesis:
tidak bisa BAB selama 4 hari dan saat BAB sangat keras
dan anus berdarah. Hasil pemeriksaan hemoroid +. 

Pembahasan: 
  • Jawaban A, Hemoroid seringkali didahului dengan kejadian
    konstipasi, oleh karena itu konstipasi berpotensi
    menyebabkan hemoroid.
    Pada soal ini, ibu hamil megalami konstipasi selama 4 hari
    dan menyebabkan terjadinya hemoroid. 
  • Jawaban B, Secara umum, pembesaran uterus
    mengakibatkan tekanan pada vena rectum secara spesifik,
    namun tidak semua ibu hamil mengalami hemoroid karena
    hal tersebut.
    Sukses Ukom DIII Bidan 
  • Jawaban C, Tekanan pada vena bagian dalam disebabkan
    oleh adanya pengaruh progesteron dan tekanan uterus
    sehingga vena mengalami tekanan yang lebih dari biasanya. 
  • Jawaban D, Pada masa kehamilan, progesteron
    menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar, hal ini
    dapat berdampak terhadap kejadian konstipasi selama
    hamil. 
  • Jawaban E, Penekanan pembuluh darah eksternal
    disebabkan oleh adanya pengaruh progesteron dan tekanan
    uterus sehingga vena rectum mengalami tekanan yang lebih
    dari biasanya.
 
Kunci Jawaban: A Konstipasi 
Seorang perempuan berusia 28 tahun, P1A0, di TPMB mengalami HPP. Setelah diberikan pertolongan, bidan memutuskan untuk segera merujuk pasien ke RS. Namun, pasien dan suaminya menolak dengan alasan tidak memiliki biaya dan jaraknya jauh. Bidan terus memantau perdarahan pasien, dan kondisinya semakin memburuk. Akhirnya, bidan memaksa suami dan pasien untuk pergi ke RS rujukan. Model pendekatan apa yang diterapkan dalam kasus tersebut?
 
A. Dilema etik
B. Konflik moral
C. Deontologi
D. Utilitarianisme
E. Beneficence
 
Kata Kunci:
Bidan akhirnya memaksa suami dan pasien ke RS rujukan
Pembahasan:
  • A. Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih atau lebih landasan moral suatu tindakan tetapi tidak bias dilakukan keduanya menurut Thompson (1985) merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternative yang memuaskan atau tidak sebanding
  • B. Konflik morol menurut Johnson adalah bahwa konflik atau dilemma pada dasarnya sama kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan tugas yang mana sering meneybabkan dilema
  • C. Teori Deontologi (tindakan berlaku umum & wajib dilakukan dalam situasi normal karena menghargai : norma yang berlaku, Misal kewajiban melakukan pelayanan prima kepada semua orang secara obyektif)
  • D. Teori Utilitariansme (tindakan dimaksudkan untuk memberikan kebahagiaan yang maksimal)
  • E. Melakukan tindakan yang benar (Beneficence) merupakan prinsip kode etik.
Kunci Jawaban: C. Deontologi
 
 
Sumber: 
Iswanti, Tutik  et.al. 2022. Sukses Ukom D3 Bidan. Nuansa Fajar Cemerlang: Jakarta
Diambil dari berbagai sumber dan pengalaman penulis yang pernah mengikuti Uji Kompetensi 
 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini