Istiana Kusumastuti, S.ST., Bdn., M.Kes
- Jawaban A Salah, kewajiban bidan terhadap tugasnya menyatakan bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk melakukan konseling dan rujukan
- Jawaban B Benar, kewajiban bidan terhadap Profesinya berisi Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung citra profesinya, Kode etik profesi menuntut para anggotanya bekerja secara terbuka dan transparan dalam mengamalkan keahlian profesinya. Pertanggungjawaban moral profesi dilakukan kepada hati nurani dan moralitas dirinya yang ditunjukkan dengan sifat jujur
- Jawaban C Salah, kewajiban bidan terhadap diri sendiri adalah bagaimana bidan harus memelihara kesehatan dan berusaha meningkatkan pengetahuan serta keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu
- Jawaban D Salah, kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan berkaitan dengan menjalin hubungan bersama teman sejawat dan saling menghormati
- Jawaban E Salah, kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air ber-isi melaksanakan ketentuan pemerintah dan berpartisipasi menyumbangkan pemikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan kesehatan
A. Umur ibu
B. Multipara
C. Kelainan darah
D. Kurang istirahat
E. Riwayat preeklamsia
Kata kunci:
– Sakit kepala
– Ibu mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
– TD 160/100 mmHg, ekstremitas: edema +. Protein urine +
Pembahasan:
- Jawaban: A, Umur ibu terlalu muda (< 18 tahun) atau terlalu tua (>35 tahun) merupakan faktor predisposisi kejadian preeklamsia. Pada kasus tersebut umur ibu termasuk umur reproduksi sehat.
- Jawaban B, Yang menjadi faktor predisposisi kejadian preeklamsia adalah kehamilan pertama (primigravida). Pada kasus tersebut merupakan kehamilan kedua.
- Jawaban C, Kelainan darah Thrombophilia, suatu keadaan terjadinya perubahan tekanan darah yang diakibatkan karena produksi thrombin yang berlebih. Kelainan ini bersifat herediter serta diakibatkan karena kebiasaan merokok, efek penggunaan alat kontrasepsi dan gangguan peredaran darah. Pada kasus tersebut tidak terdapat data yang menunjang.
- Jawaban D, Kurang istrirahat tidak menjadi faktor predisposisi kejadian preeklamsia.
- Jawaban E, Salah satu faktor predisposisi terjadinya preeklamsiaadalah riwayat preeklamsiapada kehamilan sebelumnya dan pada keluarga. Pada kasus ini ibu mengalami riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya.
Jawaban: E.Riwayat preeklamsia
Seorang ibu datang ke Rumah Sakit untuk memeriksakan bayinya yang berusia 3 hari. Hasil anamnesis: bayi menyusu kurang adekuat. Hasil pemeriksaan: kulit bayi kuning dari kepala sampai leher, S 37,5C, P 53 x/menit. Termasuk ikterus derajat berapakah kondisi ini menurut Kramer?
A. Derajat 1
B. Derajat 2
C. Derajat 3
D, Derajat 4
E. Derajat 5
Kata Kunci: Bayi usia 3 hari, kulit bayi kuning dari kepala sampai leher
Pembahasan :
Seorang perempuan berusia 20 tahun, G1P0A0, hamil 24 minggu, datang ke PMB dengan keluhan gusi berdarah dan merasa tidak nyaman dengan kondisinya. Keluhan ini sudah dialami sejak 5 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 110/80 mmHg, denyut nadi 78 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit, suhu tubuh 36,5°C, tinggi fundus uteri 24 cm, dan denyut jantung janin 135 kali per menit. Apakah penyebab keluhan tersebut?
A. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron
B. Penurunan hormon estrogen dan progesteron
C. Penurunan hormon chorionic gonadotropin
D. Peningkatan hormon progesteron
E. Peningkatan hormon estrogen
Jawaban : A (Peningkatan hormon estrogen progesterone)
Seorang perempuan berusia 31 tahun datang ke RS untuk melakukan pemeriksaan. Hasil anamnesis: tidak datang haid sudah 2 bulan, mengeluh sakit perut bagian bawah dan mengeluarkan darah bercak berwarna coklat tua. Hasil pemeriksaan: belum ada pembukaan serviks, nyeri goyang porsio, plano test (+), Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
A. Kehamilan Ektopik Terganggu
B. Abortus Imminen
C. Abortus Insipiens
D. Abortus Provokatus
E. Abortus Inkomplit
Kata Kunci: Tidak datang haid selama 2 bulan, sakit perut bagian bawah, bercak darah berwarna coklat tua, belum ada pembukaan serviks, nyeri goyang porsio, PP (+)
Kunci Jawaban: A. Kehamilan Ektopik Terganggu
A. Perbanyak istirahat
B. Lakukan latihan kegel
C. Mandi dengan air hangat
D. Hindari menyentuh rektum
E. Segera defekasi jika ada sedikit keinginan
Kata kunci: Keluhan sakit pada anus. Hasil anamnesis: saat BAB tinja sangat keras dan teraba benjolan pada anus. Hasil pemeriksaan hemoroid +.
Pembahasan:
- Jawaban A, Kebutuhan istirahat ibu hamil tidak berbeda antara ibu hamil yang mengalami hemoroid dan yang tidak.
- Jawaban B, Latihan kegel sangat dianjurkan bagi ibu hamil yang mengalami hemoroid untuk meningkatkan sirkulasi darah.
- Jawaban C, Lebih khusus, pada kasus hemoroid disarankan untuk berendam menggunakan air hangat, hal ini dapat memberikan rasa nyaman dan juga meningkatkan sirkulasi darah.
- Jawaban D, Anjurkan ibu untuk memasukkan kembali hemoroid ke dalam rectum, sehingga ibu tidak perlu khawatir menyentuh rectum.
- Jawaban E, Pada kasus hemoroid, defekasi harus dilakukan saat sudah benar-benar terdapat rangsangan BAB, hindari memaksakan mengedan saat defekasi jika tidak ada rangsangan untuk mengedan.
- a. Melakukan IMD: Tidak tepat karena IMD dilakukan jika halnya bayi tidak ada tanda-tanda gangguan pernapasan.
- b. Mengatur posisi bayi: kurang tepat, karena merupakan langkah ke-2 dalam penanganan asfiksia berdasarkan prinsip JAIKAN (Jaga kehangatan, Atur posisi, Keringkan, Atur posisi Kembali, Nilai).
- c. Menjaga kehangatan bayi: Tepat, karena merupakan langkah awal/pertama dalam penanganan asfiksia berdasarkan prinsip JAIKAN (Jaga kehangatan, Atur posisi, Keringkan, Atur posisi Kembali, Nilai).
- d. Keringkan tubuh bayi: kurang tepat, karena merupakan langkah ke-4 dalam penanganan asfiksia berdasarkan prinsip JAIKAN (Jaga kehangatan, Atur posisi, Keringkan, Atur posisi Kembali, Nilai).
- e. Isap lendir dari mulut dan hidung bayi: kurang tepat, karena merupakan langkah ke-3 dalam penanganan asfiksia berdasarkan prinsip JAIKAN (Jaga kehangatan, Atur posisi, Keringkan, Atur posisi Kembali, Nilai).
- A. Anonimity: Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur atau hasil penelitian yang akan disajikan
- B. Berkeadilan: Dalam melakukan penelitian perlakuannya sama, artinya setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek harus seimbang
- C. Informed consent: Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.
- D. Asas kemanfaatan: Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan risiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan jika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risiko yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia
- E. Menghormati martabat: Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian), hak asasi subjek harus dihargai.
- A. Jawaban kurang tepat, walaupun pemberian sufor dini akan bermasalah terhadap bayi, bidan tidak dianjurkan langsung mengatakan bahwa sufor itu berbahaya
- B. Jawaban kurang tepat, tehnik massase payudara kurang tepat karena dari soal sudah jelas pengeluaran ASI ibu tidak bermasalah
- C. Jawaban kurang tepat, memberikan ASI ekslusif kepada bayi adalah hak bayi dan ibu juga tidak memiliki masalah terhadap pengeluaran ASI dan payudaranya
- D. Jawaban kurang tepat, makanan bergizi diperlukan oleh ibu menyusui karen akan mempengaruhi terhadap produksi ASI namun dari soal masalah yang ada pada ibu bukan karena gizi
- E. Jawaban yang benar, payudara, produksi ASI dan pengeluran ASI ibu tidak bermasalah dan saat ini masih memberikan ASI, yang menjadi pokok permasalahan adalah ibu tersebut akan bekerja dan masih ingin memberikan ASI, sehingga edukasi tentang manajemen laktasi bagi ibu bekerja sangat penting.
A. 4
B. 5
C. 5
D. 7
E. 8
Kata Kunci: Badan berwarna kemerahan dan ekstremitas kebiruan, ekstremitas sedikit fleksi, nadi 90x/menit, nafas tidak teratur dan merintih, saat hidung disentuh bayi sedikit menyeringai
Kunci Jawaban: B.5
- Uterus tidak berkontraksi dan lembek
- Perdarahan terjadi segera setelah anak lahir
- Tanda syok (Nadi cepat dan lemah, Tekanan darah yang rendah, Pucat, Keringat/ Kulit terasa dingin dan kembab, Pernapasan cepat, Gelisah, Bingung atau kehilangan kesadaran, Urine yang sedikit)
- Masase fundus uteri segera setelah lahirnya plasenta (maksimal 15 detik)
- Bersihkan bekuan darah dan/ atau selaput ketuban dari vagina
- Pastikan kandung kemih kosong
- Lakukan KBI selama 5 menit
- Jika tidak berkontraksi anjurkan keluarga untuk melakukan KBE
- Berikan ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 600-1000 mcg per rektal
- Pasang infus + oksitosin 20 unit
- Jika tidak berkontraski rujuk segera.
- Pilihan jawaban A, USG digunakan untuk memantau kesejahteraan janin dalam kandungan, namun belum tepat digunakan untuk kasus di atas.
- Pilihan jawaban B, NST digunakan untuk memantau kesejahteraan janin dalam kandungan, namun belum tepat digunakan untuk kasus di atas.
- Pilihan jawaban C, protein urine digunakan sebagai salah satu indikator preeklamsia dan eklamsia pada ibu hamil. Data di atas tidak mendukung kondisi tersebut, karena tekanan darah pasien 90/70 mmHg.
- Pilihan jawaban D, pasien dengan keluhan sering pusing, mudah lelah, dan konjungtiva pucat mengarah pada anemia, sehingga pemeriksaan yang diperlukan adalah pemeriksaan darah (hemoglobin).
- Pilihan jawaban E, glukosa urine diperuntukkan bagi pasien dengan tanda-tanda diabetes melitus.
Kata kunci: Keluhan sakit pada anus. Hasil anamnesis:
tidak bisa BAB selama 4 hari dan saat BAB sangat keras
dan anus berdarah. Hasil pemeriksaan hemoroid +.
- Jawaban A, Hemoroid seringkali didahului dengan kejadian
konstipasi, oleh karena itu konstipasi berpotensi
menyebabkan hemoroid.
Pada soal ini, ibu hamil megalami konstipasi selama 4 hari
dan menyebabkan terjadinya hemoroid. - Jawaban B, Secara umum, pembesaran uterus
mengakibatkan tekanan pada vena rectum secara spesifik,
namun tidak semua ibu hamil mengalami hemoroid karena
hal tersebut.
Sukses Ukom DIII Bidan - Jawaban C, Tekanan pada vena bagian dalam disebabkan
oleh adanya pengaruh progesteron dan tekanan uterus
sehingga vena mengalami tekanan yang lebih dari biasanya. - Jawaban D, Pada masa kehamilan, progesteron
menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar, hal ini
dapat berdampak terhadap kejadian konstipasi selama
hamil. - Jawaban E, Penekanan pembuluh darah eksternal
disebabkan oleh adanya pengaruh progesteron dan tekanan
uterus sehingga vena rectum mengalami tekanan yang lebih
dari biasanya.
- A. Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih atau lebih landasan moral suatu tindakan tetapi tidak bias dilakukan keduanya menurut Thompson (1985) merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternative yang memuaskan atau tidak sebanding
- B. Konflik morol menurut Johnson adalah bahwa konflik atau dilemma pada dasarnya sama kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan tugas yang mana sering meneybabkan dilema
- C. Teori Deontologi (tindakan berlaku umum & wajib dilakukan dalam situasi normal karena menghargai : norma yang berlaku, Misal kewajiban melakukan pelayanan prima kepada semua orang secara obyektif)
- D. Teori Utilitariansme (tindakan dimaksudkan untuk memberikan kebahagiaan yang maksimal)
- E. Melakukan tindakan yang benar (Beneficence) merupakan prinsip kode etik.
Diambil dari berbagai sumber dan pengalaman penulis yang pernah mengikuti Uji Kompetensi