oleh: Istiana Kusumastuti
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pengertian
Stakeholder adalah individu, kelompok manusia, komunitas, atau masyarakat, baik secara keseluruhan maupun sebagian, yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap perusahaan. Menurut Budimanta dkk (2008), individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikategorikan sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik berikut:
- Kekuasaan
- Legitimasi
- Kepentingan terhadap perusahaan
Stakeholder adalah individu atau entitas yang memiliki kepentingan terhadap suatu bisnis atau perusahaan.
R. Edward Freeman menjelaskan bahwa stakeholders merupakan individu dan kelompok yang dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi, dan sebaliknya mereka juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan tersebut.
Jenis-Jenis Stakeholder
Berdasarkan posisi dan kekuatannya umumnya dibagi berdasarkan keterlibatan, pengaruh, dan peran mereka dalam suatu organisasi atau proyek. Berikut adalah variasi stakeholder yang dimaksud:
Stakeholder Utama (Primer)
Stakeholder primer adalah pihak yang memiliki keterlibatan langsung dalam penyusunan kebijakan, proyek, dan program perusahaan. Mereka merupakan pengambil keputusan utama dalam aktivitas organisasi. Contoh stakeholder primer meliputi:
- Masyarakat,
- Tokoh masyarakat yang mewakili aspirasi masyarakat,
- Manajer publik yang bertanggung jawab atas pengambilan dan pelaksanaan keputusan.
Stakeholder Pendukung (Sekunder)
Stakeholder sekunder adalah pihak yang tidak terlibat secara langsung dalam implementasi program atau kebijakan, namun mereka memiliki simpati dan kepedulian yang kuat. Mereka berpotensi mempengaruhi sikap stakeholder primer dan keputusan resmi pemerintah. Contoh stakeholder sekunder meliputi:
- Lembaga pemerintah yang terkait dengan masalah tertentu tetapi tidak memiliki wewenang langsung,
- LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat),
- Perguruan tinggi dan akademisi yang memberikan kontribusi dalam proses kebijakan,
- Pengusaha atau badan usaha yang terlibat langsung dengan masalah terkait.
Stakeholder Kunci
Stakeholder kunci adalah eksekutif atau kelompok yang memiliki kewenangan resmi dalam pengambilan keputusan. Contoh stakeholder kunci dalam proyek pemerintah daerah dapat mencakup Pemerintah Kabupaten, DPRD Kabupaten, dan Dinas yang bertanggung jawab langsung terhadap proses proyek tersebut.
Peran Serta Stakeholder dalam Manajemen Kesehatan Masyarakat
Peran serta stakeholder dalam manajemen kesehatan masyarakat adalah krusial dalam memastikan efektivitas dan keberlanjutan program-program kesehatan. Berikut adalah beberapa peran utama mereka:
- Penyedia Pembiayaan dan Sumber Daya: Stakeholder seperti pemerintah, lembaga donor, dan organisasi non-pemerintah menyediakan pembiayaan dan sumber daya yang diperlukan untuk implementasi program kesehatan masyarakat, termasuk infrastruktur, peralatan medis, dan tenaga kerja.
- Pengambil Keputusan Kebijakan: Stakeholder seperti pemerintah pusat dan daerah, organisasi internasional, dan lembaga swadaya masyarakat memiliki peran dalam menentukan kebijakan kesehatan yang mendukung tujuan pembangunan kesehatan masyarakat, seperti regulasi dan kebijakan distribusi sumber daya kesehatan.
- Pelaksanaan Program Kesehatan: Stakeholder seperti rumah sakit, puskesmas, dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya berperan dalam melaksanakan program-program kesehatan masyarakat, termasuk pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan layanan pengobatan.
- Pendidikan dan Komunikasi: Stakeholder seperti institusi pendidikan, media massa, dan organisasi masyarakat memiliki peran dalam menyebarkan informasi kesehatan kepada masyarakat, meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan, serta mengedukasi tentang praktik-praktik kesehatan yang baik.
- Pemantauan dan Evaluasi: Stakeholder yang terlibat dalam pemantauan dan evaluasi termasuk lembaga penelitian, lembaga akademik, dan lembaga pemantauan kesehatan. Mereka membantu dalam mengukur dampak program-program kesehatan, mengevaluasi keefektifan intervensi, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
Dengan keterlibatan semua pihak ini, manajemen kesehatan masyarakat dapat dilaksanakan secara holistik dan efektif, mencakup semua aspek dari perencanaan, implementasi, hingga evaluasi program-program kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Fungsi Setiap Jenis Stakeholder Dalam Kesehatan Masyarakat
Setiap jenis stakeholder dalam kesehatan masyarakat memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan peran dan keterlibatannya dalam sistem kesehatan. Berikut adalah fungsi masing-masing jenis stakeholder:
Pemerintah dan Otoritas Kesehatan:
- Penyedia Kebijakan: Menetapkan kebijakan kesehatan nasional dan lokal untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan akses masyarakat terhadap layanan tersebut.
- Pembiayaan: Mengalokasikan anggaran untuk infrastruktur kesehatan, program pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan layanan kesehatan masyarakat.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM):
- Advokasi: Memperjuangkan hak-hak kesehatan masyarakat, memberikan suara pada isu-isu kesehatan yang relevan, dan mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam mendukung upaya kesehatan masyarakat.
- Pendidikan dan Penyuluhan: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan, promosi gaya hidup sehat, dan menyediakan layanan bantuan kepada kelompok rentan.
Perguruan Tinggi dan Akademisi:
- Penelitian: Melakukan penelitian ilmiah untuk mengidentifikasi faktor risiko, menganalisis kebutuhan kesehatan masyarakat, dan mengembangkan solusi inovatif untuk permasalahan kesehatan.
- Pendidikan: Melatih calon profesional kesehatan dan mengembangkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan masyarakat.
Pengusaha dan Sektor Swasta:
- Pendanaan dan Sponsorship: Memberikan dukungan finansial untuk proyek-proyek kesehatan masyarakat, program-program CSR (Corporate Social Responsibility), dan inisiatif kesehatan masyarakat lainnya.
- Pengelolaan Layanan Kesehatan: Mengelola fasilitas kesehatan swasta, menyediakan layanan medis, farmasi, dan teknologi kesehatan.
Masyarakat dan Individu:
- Partisipasi: Berpartisipasi aktif dalam program-program kesehatan masyarakat, seperti program imunisasi, kampanye pencegahan penyakit, dan kegiatan promosi kesehatan.
- Penerima Layanan: Menerima layanan kesehatan, mengadopsi perilaku sehat, dan berperan sebagai agen perubahan dalam komunitas mereka sendiri.
Media Massa dan Komunikasi:
- Penyiaran Informasi: Menyampaikan informasi kesehatan yang akurat dan relevan kepada masyarakat, meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan dan langkah-langkah pencegahan.
Setiap stakeholder berkontribusi dalam berbagai cara untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Kolaborasi antar-stakeholder sangat penting dalam memastikan bahwa upaya kesehatan masyarakat efektif, berkelanjutan, dan mencapai tujuan kesehatan yang diinginkan.
Soal Latihan :
- Jelaskan peran dan pentingnya stakeholder dalam manajemen kesehatan masyarakat. Berikan contoh konkret dari setidaknya tiga jenis stakeholder dan bagaimana kontribusi mereka mempengaruhi keberhasilan program kesehatan.
- Apa yang dimaksud dengan stakeholder pendukung (sekunder) dalam konteks manajemen kesehatan masyarakat? Berikan contoh dari setidaknya dua jenis stakeholder sekunder dan jelaskan bagaimana mereka dapat mempengaruhi keputusan dan implementasi kebijakan kesehatan.
1. Peran dan Pentingnya Stakeholder dalam Manajemen Kesehatan Masyarakat
Stakeholder dalam manajemen kesehatan masyarakat adalah semua pihak yang terlibat atau memiliki kepentingan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Keterlibatan mereka penting untuk memastikan efektivitas program, mendapatkan dukungan yang diperlukan, serta memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Contoh Konkret dari Tiga Jenis Stakeholder
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
Peran: Memberikan pelayanan kesehatan, mengimplementasikan program kesehatan, dan mengumpulkan data kesehatan masyarakat.
Contoh Kontribusi: Rumah sakit yang berpartisipasi dalam program deteksi dini kanker dengan menyediakan layanan skrining gratis atau bersubsidi.
Pengaruh Keberhasilan: Dengan layanan yang tersedia di fasilitas kesehatan, program deteksi dini dapat mencapai lebih banyak orang, memungkinkan diagnosis dan pengobatan dini yang meningkatkan tingkat keberhasilan dan menurunkan biaya perawatan jangka panjang.
Asosiasi Profesional Kesehatan
Peran: Mengatur standar praktik, memberikan pendidikan berkelanjutan, dan advokasi untuk kebijakan kesehatan yang lebih baik.
Contoh Kontribusi: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang memberikan pelatihan kepada dokter tentang manajemen penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.
Pengaruh Keberhasilan: Standar praktik dan pelatihan dari asosiasi profesional memastikan bahwa tenaga kesehatan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk menjalankan program kesehatan dengan efektif dan memberikan pelayanan berkualitas tinggi.
Industri Asuransi Kesehatan
Peran: Menyediakan perlindungan finansial bagi masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan.
Contoh Kontribusi: BPJS Kesehatan di Indonesia yang memberikan akses layanan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh warga negara.
Pengaruh Keberhasilan: Asuransi kesehatan memungkinkan lebih banyak orang mengakses layanan kesehatan tanpa harus khawatir tentang biaya, sehingga meningkatkan cakupan dan hasil kesehatan masyarakat.
2. Stakeholder Pendukung (Sekunder) dalam Manajemen Kesehatan Masyarakat
Stakeholder pendukung atau sekunder adalah pihak yang mungkin tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan program kesehatan, tetapi memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan, kebijakan, dan keberhasilan program tersebut.
Contoh dari Dua Jenis Stakeholder Sekunder
Komunitas Bisnis
Peran: Mendukung program kesehatan melalui kemitraan, sumbangan, dan inisiatif CSR (Corporate Social Responsibility).
Pengaruh: Perusahaan yang menyumbangkan dana atau sumber daya untuk program kesehatan, seperti perusahaan yang mendanai kampanye kesadaran HIV/AIDS di tempat kerja.
Keputusan dan Implementasi: Dukungan dari komunitas bisnis dapat memperkuat sumber daya dan kapasitas program kesehatan, serta meningkatkan partisipasi dan penerimaan program di masyarakat.
Organisasi Keagamaan
Peran: Memberikan dukungan moral dan sosial, serta memfasilitasi penyebaran informasi kesehatan kepada komunitas mereka.
Pengaruh: Gereja, masjid, atau tempat ibadah lainnya yang mengadakan sesi edukasi kesehatan untuk jemaat mereka, seperti kampanye kesehatan mental atau kesadaran tentang penyakit menular.
Keputusan dan Implementasi: Dukungan dari organisasi keagamaan dapat meningkatkan kepercayaan dan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan, serta membantu mengatasi stigma yang mungkin ada terhadap penyakit tertentu.
1. Stakeholder dalam manajemen kesehatan masyarakat adalah individu, kelompok, atau organisasi yang memiliki kepentingan atau terlibat dalam implementasi dan keberhasilan program kesehatan. Mereka berperan penting dalam mempengaruhi kebijakan, dukungan, dan efektivitas program kesehatan.
contoh :
a. Pemerintah Daerah : Pemerintah daerah memiliki peran dalam mengalokasikan anggaran untuk program vaksinasi, meningkatkan akses layanan kesehatan, dan mengawasi kepatuhan terhadap regulasi kesehatan. Kontribusi mereka sangat penting untuk memastikan program kesehatan terimplementasi dengan baik dan tepat sasaran.
b. Organisasi Non-Pemerintah (LSM) : LSM sering kali berperan dalam mendukung implementasi program kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil atau yang kurang berkembang. Contohnya adalah LSM yang fokus pada pendidikan kesehatan reproduksi remaja atau kampanye anti-merokok. Mereka membawa perspektif komunitas dan memobilisasi sumber daya untuk mendukung inisiatif kesehatan yang lebih luas.
c. Industri Makanan dan Minuman : Industri ini memiliki peran dalam memengaruhi perilaku konsumen melalui produk-produk yang mereka tawarkan. Misalnya, industri ini dapat berkolaborasi dengan pemerintah atau LSM untuk mempromosikan makanan sehat atau mengurangi kandungan gula dalam produk mereka. Kontribusi mereka penting dalam mempengaruhi pola makan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
2. Stakeholder pendukung atau sekunder adalah pihak-pihak yang tidak langsung terlibat dalam implementasi langsung program kesehatan tetapi memiliki pengaruh signifikan dalam keputusan dan implementasi kebijakan kesehatan.
contoh :
a. Media Massa : Media massa memiliki peran besar dalam membentuk opini publik dan memperluas jangkauan pesan-pesan kesehatan. Mereka dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap isu kesehatan tertentu, seperti kampanye anti-rokok atau promosi gaya hidup sehat. Dengan memberikan liputan yang baik, media dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendukung implementasi kebijakan kesehatan.
b. Organisasi Profesional Kesehatan: Organisasi seperti Ikatan Dokter Indonesia atau Ikatan Bidan Indonesia memiliki peran dalam menetapkan standar praktik kesehatan dan mempengaruhi kebijakan kesehatan melalui advokasi mereka. Mereka dapat memberikan pandangan ahli tentang isu-isu kesehatan tertentu dan membantu dalam pembuatan kebijakan yang berbasis pada praktik terbaik di bidang kesehatan.
1. Peran dan pentingnya stakeholder dalam manajemen kesehatan masyarakat:
Stakeholder memiliki peran penting dalam memastikan efektivitas dan keberlanjutan program-program kesehatan masyarakat. Berikut adalah contoh konkret dari tiga jenis stakeholder dan bagaimana kontribusi mereka mempengaruhi keberhasilan program kesehatan:
– Pemerintah dan Otoritas Kesehatan:
Pemerintah bertindak sebagai penyedia kebijakan dan pembiayaan. Contoh, pemerintah pusat dan daerah menetapkan kebijakan kesehatan nasional dan mengalokasikan anggaran untuk program vaksinasi massal. Kebijakan ini menentukan regulasi dan distribusi vaksin serta sumber daya kesehatan lainnya, yang sangat penting untuk keberhasilan program vaksinasi.
– Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM):
LSM berperan dalam advokasi dan pendidikan. Sebagai contoh, LSM yang fokus pada HIV/AIDS melakukan kampanye kesadaran dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan HIV. Mereka juga dapat memberikan layanan dukungan kepada individu yang terinfeksi. Ini membantu mengurangi stigma dan meningkatkan penerimaan serta partisipasi dalam program kesehatan.
– Media Massa dan Komunikasi:
Media massa memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi kesehatan. Misalnya, selama pandemi COVID-19, media massa berperan dalam menyebarkan informasi tentang protokol kesehatan dan pentingnya vaksinasi. Informasi yang disampaikan media membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengurangi penyebaran informasi yang salah.
2. Stakeholder Pendukung (Sekunder) dalam konteks manajemen kesehatan masyarakat:
Stakeholder pendukung adalah pihak yang tidak terlibat langsung dalam implementasi program atau kebijakan, namun memiliki kepedulian dan potensi mempengaruhi sikap serta keputusan stakeholder primer. Berikut adalah contoh dari dua jenis stakeholder sekunder dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi keputusan dan implementasi kebijakan kesehatan:
– Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM): Meskipun tidak memiliki wewenang langsung, LSM seperti organisasi lingkungan yang mengadvokasi isu kesehatan akibat polusi udara dapat mempengaruhi pemerintah untuk menerapkan regulasi yang lebih ketat terhadap industri pencemar. Dengan advokasi yang kuat, LSM ini dapat mengubah sikap masyarakat dan menekan pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendukung kesehatan masyarakat.
– Perguruan Tinggi dan Akademisi:
Akademisi melalui penelitian mereka dapat memberikan bukti ilmiah yang menjadi dasar bagi pembuatan kebijakan. Misalnya, penelitian tentang efek buruk dari penggunaan pestisida terhadap kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih ketat dalam penggunaan pestisida. Akademisi juga dapat memberikan rekomendasi berdasarkan data yang mereka kumpulkan dan analisis yang mereka lakukan.
Kolaborasi antar-stakeholder ini memastikan bahwa program kesehatan masyarakat dapat berjalan dengan baik, didukung dengan bukti ilmiah, advokasi yang kuat, serta dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.
1. Stakeholder dalam manajemen kesehatan masyarakat adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan atau peran dalam proyek atau program kesehatan. Peran dan pentingnya stakeholder terletak pada kontribusi, dukungan, serta partisipasi aktif mereka yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan program kesehatan. Berikut adalah penjelasan mengenai peran dan pentingnya beberapa jenis stakeholder beserta contoh konkret kontribusi mereka:
A.Pemerintah dan Regulator Pemerintah dan badan regulator bertanggung jawab untuk membuat kebijakan, regulasi, dan menyediakan dana untuk program kesehatan. Mereka juga memainkan peran penting dalam pengawasan dan evaluasi program kesehatan.
-Contoh Kontribusi : Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menginisiasi program "Indonesia Sehat," yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Kebijakan dan pendanaan dari pemerintah sangat penting untuk keberhasilan program ini.
B. Komunitas dan Individu Partisipasi komunitas dan individu sangat penting untuk keberhasilan program kesehatan karena mereka adalah penerima manfaat utama. Partisipasi aktif mereka dapat memastikan program berjalan sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal. -Contoh Kontribusi : Pada program imunisasi nasional, partisipasi aktif dari orang tua dan masyarakat dalam membawa anak-anak mereka untuk mendapatkan imunisasi sangat krusial. Tanpa partisipasi ini, cakupan imunisasi tidak akan tercapai, yang dapat mengakibatkan peningkatan risiko penyebaran penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
2.Stakeholder pendukung (sekunder) dalam konteks manajemen kesehatan masyarakat adalah individu atau kelompok yang tidak secara langsung terlibat dalam pelaksanaan program kesehatan, tetapi memiliki kepentingan atau pengaruh yang dapat mendukung atau mempengaruhi keberhasilan program tersebut. Mereka memainkan peran penting dalam menyediakan sumber daya, advokasi, dan dukungan yang dapat memperkuat implementasi kebijakan kesehatan.
contoh stakeholder sekunder dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi keputusan dan implementasi kebijakan kesehatan:
A. Media
– Peran: Media memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran publik tentang isu-isu kesehatan. Mereka dapat mempengaruhi opini publik dan kebijakan melalui peliputan berita, kampanye, dan program edukasi.
– Contoh Pengaruh: Media dapat melaporkan tentang peningkatan kasus penyakit tertentu dan pentingnya program vaksinasi, yang dapat mendorong masyarakat untuk lebih mendukung dan berpartisipasi dalam program imunisasi.
B. Sektor Swasta
– Peran : Sektor swasta, termasuk perusahaan dan industri, dapat memberikan dukungan finansial, teknologi, dan sumber daya lainnya untuk program kesehatan. Mereka juga dapat terlibat dalam kemitraan publik-swasta untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
– Contoh Pengaruh: Sebuah perusahaan farmasi dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk menyediakan obat-obatan dengan harga yang lebih terjangkau atau mendanai penelitian kesehatan. Selain itu, perusahaan teknologi dapat mengembangkan aplikasi atau sistem informasi kesehatan yang membantu meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan.
1. Stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan atau terlibat dalam suatu proyek atau program. Dalam manajemen kesehatan masyarakat, peran stakeholder sangat penting karena mereka dapat mempengaruhi keberhasilan program kesehatan melalui dukungan, partisipasi, dan kontribusi sumber daya. Contohnya, pemerintah berkontribusi dengan membuat kebijakan, menyediakan dana, dan mengawasi implementasi program kesehatan, seperti program vaksinasi nasional yang berjalan lancar karena dukungan regulasi dan pendanaan dari pemerintah. Lembaga Non-Governmental Organization (NGO) memberikan edukasi, bantuan teknis, dan advokasi, misalnya, kampanye kesadaran HIV/AIDS yang berhasil meningkatkan pengetahuan dan pencegahan di masyarakat. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam program kesehatan, seperti posyandu atau gerakan hidup sehat, dapat meningkatkan tingkat kebersihan lingkungan.
2. Stakeholder pendukung (sekunder) adalah mereka yang tidak terlibat langsung dalam implementasi program tetapi memiliki peran penting dalam mendukung dan mempengaruhi keputusan serta kebijakan kesehatan. Misalnya, media dapat membentuk opini publik melalui pemberitaan dan kampanye yang mendukung program kesehatan, seperti liputan tentang pentingnya imunisasi yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program vaksinasi. Akademisi atau universitas juga berperan dengan memberikan data dan rekomendasi melalui penelitian dan kajian, misalnya, hasil penelitian tentang pola penyebaran penyakit yang dapat membantu pemerintah dalam merancang strategi pencegahan yang efektif. Stakeholder pendukung membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk implementasi program kesehatan dan memperkuat dukungan publik terhadap kebijakan kesehatan yang dijalankan.
1. Stakeholder dalam manajemen kesmas sangat penting guna memastikan efekstifitas dan keberlanjutan program kesehatan yang sedang berjalan.
Peran stakeholder dalam manajemen kesmas :
• Penyedia Pembiayaan dan Sumber Daya
Seperti : pemerintah, lembaga donor dan organisasi non pemerintah (NGO) sangat diperlukan terkait pelaksanaan program kesehatan masyarakat yang sedang berjalan. Contohnya : infrastruktur (pembagunan jalan, jembatan, rumah sakit, pelayanan kesehatan), perlatan medis serta penyediaan tenaga medis, tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan serta tenaga kerja pendukung lainnya.
• Pengambil keputusan kebijakan
Seperti : Pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi internasional dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) diperlukan untuk penentuan arah kebijakan program kesehatan yang searah dengan tujuan pembangunan kesehatan masyarakat, terkait regulasi dan kebijakan distribusi SDM.
• Pelasanaan program kesehatan
Seperti : Pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, klinik), dokter, perawat, tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat (pencegahan penyakit, promosi kesehatan dan layanan farmasi)
• Pendidikan dan kominukasi
Seperti : Institusi pendidikan (perguruan tinggi), media massa dan organisasi masyarakat diperlukan dalam penyebaran informasi kepada masyrakat, meningkatkan awareness masyarakat tentang masalah kesehatan dan edukasi terkait praktik kesehatan yang baik dan aman.
• Pemantauan dan evaluasi
Seperti : Lembaga penelitian, lembaga akademik dan badan pemantau kesehatan berperan membantu dalam mengukur dampak program-program kesehatan yang sedang berjalan, mengevaluasi keberhasilan intervensi program kesehatan yang sedang berjalan dan memberikan rekomendasi perbaikan program kesehatan yang sedang berjalan.
2. Stakeholder pendukung merupakan berbagai pihak/orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan suatu program/kebijakan kesehatan yang memiliki kertetarikan dan awareness yang besar dalam program/kebijakan kesehatan.
1. LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
o Memperjuangkan hak-hak kesehatan masyarakat, menyuarakan isu kesehatan yang sedang terjadi dalam masyarakat saat ini, melobi kebijakan pemerintah untuk mendukung upaya kesehatan masyarakat.
o Mengedukasi masyarakat terkait pentingnya kesehatan, upaya promosi terkait gaya hidup sehat dan menyediakan layanan bantuan kepada kempompok rentan.
2. Pengusaha/Sektor Swasta
o Memberikan dukungan keuangan terkait proyek-proyek kesehatan, program CSR.
o Pengelolaan fasilitas kesehatan swasta, penyediaan layanan medis, farmasi dan teknologi kesehatan.
1. Peran serta stakeholder dalam manajemen kesehatan masyarakat adalah krusial dalam memastikan efektivitas dan keberlanjutan program-program kesehatan.tiga contoh stakeholder dalam program kesehatan beserta kontribusi mereka terhadap keberhasilannya:
Pemerintah Daerah:
Kontribusi: Menyediakan dana dan sumber daya untuk infrastruktur kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas.
Pengaruh terhadap Keberhasilan: Keputusan tentang alokasi anggaran dan kebijakan kesehatan dapat mempengaruhi ketersediaan layanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat.
Tenaga Kesehatan (Dokter, Perawat, Paramedis):
Kontribusi: Memberikan layanan langsung kepada pasien, termasuk diagnosa, perawatan, dan edukasi kesehatan.
Pengaruh terhadap Keberhasilan: Kompetensi dan ketersediaan tenaga kesehatan mempengaruhi kualitas layanan kesehatan yang diberikan, serta kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perawatan dan pencegahan penyakit.
Masyarakat atau Pasien:
Kontribusi: Mengikuti program-program kesehatan, seperti imunisasi, pemeriksaan rutin, atau perubahan gaya hidup.
Pengaruh terhadap Keberhasilan: Tingkat partisipasi dan kepatuhan masyarakat terhadap program-program kesehatan dapat mempengaruhi efektivitas intervensi kesehatan yang dilakukan.
2. Stakeholder pendukung atau sekunder dalam konteks manajemen kesehatan masyarakat merujuk pada pihak-pihak yang tidak langsung terlibat dalam penyediaan layanan kesehatan primer atau langsung dengan pasien, tetapi memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dan implementasi program kesehatan. Berikut adalah contoh dua jenis stakeholder sekunder beserta pengaruh mereka:
Media Massa:
Pengaruh: Media massa dapat memengaruhi opini publik dan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu kesehatan tertentu. Mereka dapat memperkuat atau meredam dukungan terhadap kebijakan kesehatan melalui liputan berita, editorial, atau kampanye informasi. Misalnya, liputan yang mendalam tentang wabah penyakit atau kesuksesan program vaksinasi dapat meningkatkan perhatian dan dukungan masyarakat.
Organisasi Non-Pemerintah (LSM) Bidang Kesehatan:
Pengaruh: LSM kesehatan memiliki peran penting dalam advokasi, penelitian, dan pengembangan kebijakan kesehatan. Mereka sering kali menjadi suara bagi kelompok-kelompok masyarakat tertentu atau masalah kesehatan spesifik. LSM ini dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan melalui lobi politik, kampanye kesadaran, atau kolaborasi dengan pemerintah dan lembaga lainnya. Contohnya adalah LSM yang fokus pada advokasi hak penyandang disabilitas atau LSM yang mempromosikan kebijakan pencegahan penyakit tertentu seperti kanker.Pengaruh stakeholder pendukung atau sekunder ini terletak pada kemampuan mereka untuk membentuk opini publik, mempengaruhi agenda politik, dan menyediakan sumber daya tambahan seperti penelitian atau pengembangan model terbaik praktik.
1. Stakeholder dalam manajemen kesehatan masyarakat memainkan peran penting dalam keberhasilan program dan inisiatif kesehatan. Mereka mencakup individu, kelompok, atau organisasi yang memiliki kepentingan atau dapat dipengaruhi oleh kebijakan dan program kesehatan.
a. Perencana dan Pembuat Kebijakan: Mereka merumuskan kebijakan, peraturan, dan strategi kesehatan yang akan diimplementasikan. Contoh konkret: Kementerian Kesehatan di Indonesia yang menetapkan program nasional seperti imunisasi dan pengendalian penyakit menular. Kontribusi mereka sangat penting karena mereka menentukan arah dan alokasi sumber daya untuk program kesehatan.
b. Penyedia Layanan Kesehatan: Termasuk dokter, perawat, dan rumah sakit yang memberikan layanan langsung kepada masyarakat. Contoh konkret: Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di Indonesia yang menyediakan layanan kesehatan primer kepada masyarakat. Penyedia layanan kesehatan memastikan bahwa program-program kesehatan dapat diakses oleh masyarakat dan berjalan sesuai dengan rencana.
c. Komunitas dan Organisasi Non-Pemerintah (NGO): Mereka seringkali berperan dalam pelaksanaan program kesehatan di tingkat lokal dan mendukung penyuluhan serta edukasi kesehatan. Contoh konkret: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti Yayasan Kanker Indonesia yang mengadakan kampanye kesadaran kanker dan menyediakan dukungan bagi pasien kanker. Mereka membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan, serta memberikan bantuan langsung kepada mereka yang membutuhkan.
2. Stakeholder pendukung (sekunder) dalam konteks manajemen kesehatan masyarakat adalah individu, kelompok, atau organisasi yang tidak terlibat langsung dalam implementasi kebijakan atau program kesehatan, tetapi memiliki peran penting dalam mendukung dan mempengaruhi keberhasilan program tersebut. Mereka dapat berkontribusi melalui dukungan finansial, advokasi, penelitian, dan penyediaan sumber daya lainnya.
a. Media: Media dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu kesehatan, kampanye kesehatan, dan program-program pemerintah. Dengan menyebarkan informasi yang akurat dan relevan, media dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku masyarakat terkait kesehatan. Contoh: Kampanye anti-merokok yang dipublikasikan melalui iklan layanan masyarakat di televisi dan media sosial dapat membantu mengurangi prevalensi merokok di masyarakat dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya merokok.
b. Akademisi dan Peneliti: Akademisi dan peneliti dapat memberikan bukti ilmiah dan data yang diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam kebijakan kesehatan. Penelitian mereka dapat membantu mengidentifikasi masalah kesehatan, mengevaluasi efektivitas program kesehatan, dan mengembangkan intervensi baru. Contoh: Penelitian yang dilakukan oleh universitas tentang efektivitas program imunisasi di daerah tertentu dapat membantu pemerintah menyesuaikan strategi imunisasi untuk meningkatkan cakupan dan mengurangi angka kejadian penyakit.
1.Stakeholder dalam manajemen kesehatan masyarakat memiliki peranan yang sangat penting karena mereka berkontribusi pada keberhasilan program-program dan kebijakan kesehatan.Juga memberikan kontribusi pada pengembangan,implementasi,evaluasi,dan pendanaan program.
a.Pemerintah
contoh konkret: Pemerintah Daerah menginisiasi program imunisasi massal untuk anak-anak.kontribusinya adalah menyediakan dana dan anggaran untuk pembelian vaksin,peralatan medis,dan biaya operasional program.
b.Organisasi Non Pemerintah(LSM)
contoh konkret : LSM lokal bekerja sama dengan komunitas untuk program pemberantasan malaria di daerah pedesaan.Kontribusi mereka adalah melakukan kampanye edkasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan malaria
c.Komunitas dan pemimpin masyarakat
contoh konkret : Pemimpin komunitas bekerja sama dengan pusat kesehatan untuk program kesehatan ibu dan anak.Kontribusi mereka adalah berpartisipasi aktif dalam mendorong ibu-ibu dikomunitas untuk mengikuti program antenatal dan postnatal care.
2.Stakeholder pendukung (sekunder) dalam konteks manajemen kesehatan masyarakat adalah individu atau kelompok yang tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan program kesehatan, tetapi memberikan dukungan yang penting untuk keberhasilan program tersebut. Mereka biasanya tidak berada di garis depan pelayanan kesehatan, tetapi kontribusi mereka membantu menciptakan lingkungan yang mendukung dan memperkuat upaya kesehatan masyarakat.
a.Media : berkontribusi memberikan advokasi dan kesadaran masyarakat dalam program kesehatan dan memobilisasi dukungan publik.Media juga memantau dan melaporkan kemajuan serta tantangan yang dihadapi program kesehatan sehingga meningkatkan akuntabilitas.
b.Sektor Swasta : berkontribusi dalam pendanaan ,peralatan dan teknologi yang mendukung pelaksanaan program kesehatan.
c.Tokoh masyarakat dan agama : berkontribusi mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat terhadap isu-isu kesehatan,mendukung program kesehatan dan mengatasi hambatan budaya atau sosial.
1. Stakeholder memiliki kepentingan dan pengaruh langsung terhadap kebijakan dan program kesehatan, stakeholder sangat penting dalam manajemen kesehatan masyarakat. Berikut adalah tiga jenis stakeholder dan kontribusi mereka:
Stakeholder Primer: Tenaga Kesehatan, Bidan, dan Perawat. Mereka memiliki dampak langsung terhadap kebijakan kesehatan dan memiliki wewenang dalam merumuskan kebijakan. Contoh, Tenaga Kesehatan memiliki peran dalam pencegahan dan penanggulangan kematian ibu, serta dalam pengembangan kebijakan kesehatan
-Stakeholder Kunci: Dinas Kesehatan. Mereka memiliki wewenang dalam merumuskan kebijakan kesehatan dan memiliki peran dalam implementasi kebijakan. Contoh, Dinas Kesehatan memiliki peran dalam menanggulangi kematian ibu dan memiliki wewenang dalam merumuskan kebijakan kesehatan
-Stakeholder Sekunder: Dunia Usaha dan Institusi Pendidikan. Mereka memiliki peran sebagai pendukung dan memiliki kepedulian terhadap isu kematian ibu. Contoh, Dunia Usaha dan Institusi Pendidikan dapat memberikan dukungan finansial dan sumber daya untuk program kesehatan.
2. Stakeholder pendukung (sekunder) adalah orang-orang yang bertindak sebagai pendukung dan peduli dengan masalah kesehatan, tetapi mereka tidak memiliki wewenang untuk membuat kebijakan. Contoh dari dua kategori stakeholder sekunder adalah sebagai berikut:
-Dunia Usaha: Mereka dapat memberikan dukungan finansial dan sumber daya untuk program kesehatan. Contoh, Dunia Usaha dapat memberikan sponsor untuk program kesehatan masyarakat.
-Institusi Pendidikan: Mereka dapat memberikan pendidikan dan pelatihan tentang kesehatan. Contoh, Institusi Pendidikan dapat memberikan pelatihan tentang kesehatan kehamilan dan kesehatan ibu.
Dengan memberikan dukungan finansial, sumber daya, dan pendidikan, stakeholder sekunder dapat memengaruhi keputusan dan pelaksanaan kebijakan kesehatan. Mereka juga dapat meningkatkan kesadaran dan keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam program kesehatan.